Foto : Sulis/Linggau PosBUAH NAGA : Erna sedang menunjukkan dua buah naga dengan kualitas super yang sudah dipesan oleh pelanggannya. Foto diabadikan Selasa (1/2).
Pengakuan Pedagang Buah Naga Jelang Imlek
Tahun baru Imlek selalu dirayakan masyarakat Tionghoa dengan sebuah tradisi yang melimpah. Warga keturunan ini ini meyakini, jika mereka membawa persembahan dalam jumlah banyak, maka akan mendatangkan rezeki berlimpah pula. Tidak heran, penjual kebutuhan Imlek pun ikut kecipratan rezeki menjelang hari raya Imlek Rabu (3/2).
Sulis, Lubuklinggau
SETIAP sesajian yang wajib dihidangkan saat Imlek mempunyai lambang masing-masing. Masyarakat Tionghoa pun meyakini, makanan dan buah yang manis
Satu dari hal 1
akan mendatangkan kemakmuran dalam hidup mereka. Tidak heran, buah jeruk kuning dan buah naga yang melambangkan kemakmuran dan keberkahan menjadi buruan masyarakat yang merayakan Imlek.
Imlek pun menjadi momentum bagi para pedagang buah jeruk dan buah naga untuk mengeruk pendapatan. Maklum, permintaan kedua jenis buah ini melonjak seminggu sebelum Imlek.
Bahkan, para pedagang menilai, penjualan jeruk dan buah naga tahun ini cukup bagus. Meski cuaca tidak menentu, mereka tidak kesulitan mendapatkan pasokan. Untuk memenuhi tingginya permintaan, para pedagang pun mendatangkan buah-buahan dari Negara Cina.
Pasangan suami istri, Ponimin (42) dan Erna (37) sebagai pedagang jeruk Imlek atau kim kit, sampai kewalahan memenuhi permintaan. Meskipun persaingan cukup ketat, namun bisa dipastikan ia mampu menjual lebih dari tiga dus buah naga per hari.
Menurut Erna, warga Tionghoa akan memilih jeruk dan buah naga Imlek yang berkualitas prima. Kualitas buah dapat trelihat secara fisik, warga Tionghoa akan memilih buah jeruk berwarna kuning tua atau orange. Harga buah jeruk ini masih dalam kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu.
Selain jeruk, buah naga juga identik dengan perayaan Imlek. Buah ini banyak dipakai sebagai sesaji oleh para penganut Khong Hu Cu.
Menurut Erna, buah naga yang berasal dari Mesir memang lebih terkenal di Cina. Pasalnya, masyarakat Tionghoa menganggap buah tersebut identik dengan kepala ular naga.
Perlu diketahui, warga keturunan menganggap naga sebagai mahluk mistis dan menjadi hewan istimewa. Kepercayaan masyarakat Tionghoa, buah naga membawa banyak rejeki lantaran banyak khasiat yang terkandung dari buah ini.
Selain mampu menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah, buah naga juga punya kandungan vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat, dan serat yang tinggi untuk mengikat zat karsinogen yang memperlancar proses pencernaan.
H-2 Imlek ini, harga buah naga masih dalam kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per Kilogram (Kg). Dari penjualan jeruk dan buah naga spesial Imlek ini Erna dan Ponimin mampu meraup omset Rp 5 juta per hari. Para konsumennya juga tidak hanya warga keturunan, melainkan hampir dari seluruh etnis.
Meski permintaan menjelang Imlek terbilang tinggi, Erna mengatakan, ia masih bisa memenuhi pesanan yang membanjir.(*)
0 komentar