Percaya Kekuatan Sebuah Doa
Dewi Isnaini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau sosok agamis dan amanah dalam bekerja. Setelah dilantik menjadi kepala BPS Kota Lubuklinggau menggantikan Helmi Tarmizi, ibu empat anak ini langsung masuk kantor untuk menjalankan tugas. Berikut laporannya.
Nurkholish, Lubuk Tanjung
MENJUMPAI wanita kelahiran Lahat, 2 Februari 1969 berkulit sawo matang tampil anggun dengan jilbab birunya. Serta mengenakan batik yang menunjukkan dirinya bangga menjadi orang Indonesia. Perempuan ramah bercerita awal karirnya tahun 1992 saat bertugas di BPS Kota Palembang. Hingga akhirnya bisa sampai ke kota berslogan “Sebiduk Semare” dan bekerja di BPS. Ditilik dari jenjang kariernya sendiri dilahirkan dari keluarga yang berkomitmen dengan pendidikan. Ayahnya Bayduri Sersan seorang guru dan ibunya Wardah sangat memotivasi anak–anaknya agar sekolah dan meraih gelar sarjana. “Ibu dan ayah bilang kalau orang tua meninggalkan harta itu tak ada gunanya, kalau meninggalkan ilmu bisa jadi jalan hidupnya,” ungkap Dewi, sapaan alumnus S1 Pertanian UNSRI Palembang.
Istri DR Ir M Yamin MP bercerita betapa pentingnya kekuatan doa dalam melakukan segala hal karena dengan doa dan mendekati diri kepada Yang Maha Kuasa membuat kesuksesan itu dapat diraih. “Tanpa doa dan usaha saya tidak dapat duduk di sini, tapi hal itu tidak membuat saya puas atau takabur tapi harus tetap komitmen dengan pekerjaan dan sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik,” jelas Dewi yang sebelumnya menjabat Kepala BPS Kota Prabumulih.
Di ruangan berukuran 4x3 meter tersebut, saya menimba banyak inspirasi ilmu dari Ibu Vidia Qoriah Putri, Vini Amalia Nurhuda, Sariati Muslimah dan Ahmad Fadri Alfarizi.
Ia bercerita suasana Kota Lubuklinggau yang menjadi wilayah kerjanya sekarang begitu sejuk karena masih ada Bukit Sulap, yang membuat udaranya menjadi segar. “Kotanya sudah lebih maju,” puji Dewi.
Ia mengaku tahun 2003 lalu pernah mengajar di Terawas tetapi tidak tahunya pada 2010 kembali ke Kota Lubuklinggau hingga menjadi tidak asing lagi dengan suasana kota ini. “Bedanya sekarang sudah maju, kehidupannya tidak jauh dari Palembang cuacanya sejuk apalgi kalau malam dingin,” ungkap kelahiran Lahat pernah bertugas di kota Gudeg.
Ia menceritakan karir dimulai tahun 1992 sebagai PNS biasa dan mendapatkan promosi jabatan tahun 2004 di kota Pagar Alam, Kepala BPS OKUA, Kepala BPS Prabumulih dan terakhir ini Kepala BPS Kota Lubuklinggau tahun 2010.
Ditanya suka dan dukanya selama berkarir di BPS membuat pemilik motto berdoa dan bekerja mengingat kembali ketika bertugas di OKU Selatan. ”Saat itu saya harus naik motor trail untuk melakukan pendataan di daerah OKUS itu. Baju saya kotor karena jalan belum diaspal dan kami dalam satu tim menginap, tapi dengan itu kekompakan tim BPS terjaga,” kenang pemilik tinggi 167 Cm dan berat badan 65 Kg.
Saat ini untuk langkah–langkah akan diambil menjadi Kepala BPS Kota Lubuklinggau, ia menyebutkan kedalam merapikan administrasi perkantoran.
“Administrasi sudah baik tapi yang baik itu akan ditingkatkan lagi. Selain itu kita punya pekerjaan nasional berupa pendataan updating penduduk miskin pada Juni nanti,” ungkap Dewi dengan gamblang.
Selain itu Dewi akan melaksanakan tugas pemerintahan bidang kegiatan statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan tupoksi. “Dengan bertugas sesuai tupoksi serta motto BPS profesional integritas dan amanah data akan jauh lebih baik, hal ini perlu dukungan Pemkot Lubuklinggau dan masyarakat,” harap Dewi merupakan anak mantan Kepala SMAN 2 Palembang.(*)
Dewi Isnaini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau sosok agamis dan amanah dalam bekerja. Setelah dilantik menjadi kepala BPS Kota Lubuklinggau menggantikan Helmi Tarmizi, ibu empat anak ini langsung masuk kantor untuk menjalankan tugas. Berikut laporannya.
Nurkholish, Lubuk Tanjung
MENJUMPAI wanita kelahiran Lahat, 2 Februari 1969 berkulit sawo matang tampil anggun dengan jilbab birunya. Serta mengenakan batik yang menunjukkan dirinya bangga menjadi orang Indonesia. Perempuan ramah bercerita awal karirnya tahun 1992 saat bertugas di BPS Kota Palembang. Hingga akhirnya bisa sampai ke kota berslogan “Sebiduk Semare” dan bekerja di BPS. Ditilik dari jenjang kariernya sendiri dilahirkan dari keluarga yang berkomitmen dengan pendidikan. Ayahnya Bayduri Sersan seorang guru dan ibunya Wardah sangat memotivasi anak–anaknya agar sekolah dan meraih gelar sarjana. “Ibu dan ayah bilang kalau orang tua meninggalkan harta itu tak ada gunanya, kalau meninggalkan ilmu bisa jadi jalan hidupnya,” ungkap Dewi, sapaan alumnus S1 Pertanian UNSRI Palembang.
Istri DR Ir M Yamin MP bercerita betapa pentingnya kekuatan doa dalam melakukan segala hal karena dengan doa dan mendekati diri kepada Yang Maha Kuasa membuat kesuksesan itu dapat diraih. “Tanpa doa dan usaha saya tidak dapat duduk di sini, tapi hal itu tidak membuat saya puas atau takabur tapi harus tetap komitmen dengan pekerjaan dan sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik,” jelas Dewi yang sebelumnya menjabat Kepala BPS Kota Prabumulih.
Di ruangan berukuran 4x3 meter tersebut, saya menimba banyak inspirasi ilmu dari Ibu Vidia Qoriah Putri, Vini Amalia Nurhuda, Sariati Muslimah dan Ahmad Fadri Alfarizi.
Ia bercerita suasana Kota Lubuklinggau yang menjadi wilayah kerjanya sekarang begitu sejuk karena masih ada Bukit Sulap, yang membuat udaranya menjadi segar. “Kotanya sudah lebih maju,” puji Dewi.
Ia mengaku tahun 2003 lalu pernah mengajar di Terawas tetapi tidak tahunya pada 2010 kembali ke Kota Lubuklinggau hingga menjadi tidak asing lagi dengan suasana kota ini. “Bedanya sekarang sudah maju, kehidupannya tidak jauh dari Palembang cuacanya sejuk apalgi kalau malam dingin,” ungkap kelahiran Lahat pernah bertugas di kota Gudeg.
Ia menceritakan karir dimulai tahun 1992 sebagai PNS biasa dan mendapatkan promosi jabatan tahun 2004 di kota Pagar Alam, Kepala BPS OKUA, Kepala BPS Prabumulih dan terakhir ini Kepala BPS Kota Lubuklinggau tahun 2010.
Ditanya suka dan dukanya selama berkarir di BPS membuat pemilik motto berdoa dan bekerja mengingat kembali ketika bertugas di OKU Selatan. ”Saat itu saya harus naik motor trail untuk melakukan pendataan di daerah OKUS itu. Baju saya kotor karena jalan belum diaspal dan kami dalam satu tim menginap, tapi dengan itu kekompakan tim BPS terjaga,” kenang pemilik tinggi 167 Cm dan berat badan 65 Kg.
Saat ini untuk langkah–langkah akan diambil menjadi Kepala BPS Kota Lubuklinggau, ia menyebutkan kedalam merapikan administrasi perkantoran.
“Administrasi sudah baik tapi yang baik itu akan ditingkatkan lagi. Selain itu kita punya pekerjaan nasional berupa pendataan updating penduduk miskin pada Juni nanti,” ungkap Dewi dengan gamblang.
Selain itu Dewi akan melaksanakan tugas pemerintahan bidang kegiatan statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan tupoksi. “Dengan bertugas sesuai tupoksi serta motto BPS profesional integritas dan amanah data akan jauh lebih baik, hal ini perlu dukungan Pemkot Lubuklinggau dan masyarakat,” harap Dewi merupakan anak mantan Kepala SMAN 2 Palembang.(*)
0 komentar