Image Hosting
Image Hosting

Gempa Gunung Kaba Meningkat

Selasa, 09 November 2010

CURUP- Meski status Gunung Api Kaba atau sering disebut Bukit Kaba, terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, belum mengalami peningkatan dari Siaga ke Waspada, namun gempa vulkanik kembali terjadi pada Minggu (7/11). Sedikitnya dalam satu hari kemarin, tercatat peningkatan gempa mencapai 24 kali.



Hal ini dibenarkan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kaba Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sigit Widianto saat dikonfirmasi koran ini, Senin (8/11).

"Biasanya hanya sekitar 15 kali gempa namun kemarin (Minggu,7/11) dalam sehari tercatat mencapai 24 kali gempa vulkanis," katanya.



Menurut Sigit, gempa terjadi disebabkan curah hujan yang ekstrim beberapa hari terakhir. Selain itu gempa vulkanik terjadi lantaran pergeseran uap dan kawah yang ada di Gunung Kaba.



Ditambahkan Sigit, pihaknya juga mencatat volume air di dalam kawah secara kasat mata juga mengalami peningkatan. "Kalau kita lihat kasat mata, jumlah volume air dalam kawah meningkat. Namun kalau jumlah volume secara ukuran kita tidak bisa pastikan," paparnya.



Lanjut Sigit, menurut peneliti asal Bandung hal tersebut biasa saja terjadi ada aktifitas keseharian Gunung Kaba. Dikataannya status waspada sudah lama berlangsung, sejak November 2009 lalu. “Karena ada gunung meletus status Bukit Kabah walaupun hanya Waspada menjadi heboh," katanya.



Dijelaskan Sigit, sejauh tanda-tanda alam akan terjadinya gempa bumi belum begitu terlihat. Seperti tumbuhan mulai gersang, adanya hewan turun dan tanda-tanda lainya. "Kita pantau terus perkembangan Gunung Kaba dan disampaikan kepada masyarakat," katanya.



Sigit berharap, masyarakat tidak cemas dengan status dan kondisi Gunung Kaba saat ini. "Statusnya masih biasa, kita akan pantau terus, masyarakat tidak usah cemas. Kalau ada perkembangan akan segera kita sampaikan," tuturnya.



Diceritakan Sigit, terakhir Gunung Kaba meletus pada 1953 silam dengan radius awan panas mencapai 5 Kilometer. Kala itu tidak ada material yang keluar. "Kalau gunung Kaba ini tidak memiliki kawah material, hanya campuran kawah panas dan uap air," tegasnya.



Camat Sindang Dataran, Fauzi Agung mengaku cemas dengan kondisi Gunung Kaba saat ini. Namun ia mengaku tetap berkoordinasi dengan pihak yang berkompeten dan selalu memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak panik.(09)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget