Aktivitas Sekolah Diliburkan
LUBUKLINGGAU–Sedikitnya 245 siswa kelas I SMAN 7 Kota Lubuklinggau terpaksa diliburkan satu hari untuk mencegah terjadinya aksi tawuran antar pelajar. Kebijakan itu diambil menyusul adanya aksi penghadangan diduga dilakukan puluhan siswa SMKN 3, sekitar pukul 11.30 WIB, Jumat (23/10), di simpang tiga Jalan Lingkar Utara Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab dan provokator penghadangan terhadap siswa SMAN 7 yang masuk pagi. “Ya, siswa kelas I yang masuk siang terpaksa kami liburkan satu hari (kemarin,red) untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan. Besok mereka masuk sekolah seperti biasanya,” ujar Kepala SMAN 7, Zulkarnain kepada wartawan. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Disdik Kota Lubuklinggau untuk mengambil kebijakan meliburkan para siswanya berkait adanya penghadangan dari siswa SMKN 3. “Saya sudah berkoordinasi dengan Disdik, dan besok pagi (hari ini,red) akan ada pertemuan antara perwakilan SMPN 7, SMKN 3 dan Disdik untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Senada dikatakan Kepala SMKN 3, Nuriyanto menyatakan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas dengan cara memberikan sanksi terhadap siswanya yang melakukan penghadangan terhadap siswa SMAN 7. “Besok pagi mereka akan kami kumpulkan semua. Siapa yang terbukti melakukan penghadangan, maka akan kami ambil tindakan tegas,” pungkasnya.
Adanya kebijakan sekolah yang meliburkan proses belajar mengajar selama satu hari itu ternyata sedikit disayangkan oleh sejumlah siswa SMAN 7. “Sayang sekali rasanya kalau diliburkan, apalagi kami ada mid semester pelajaran IPS. Tapi mau bagaimana lagi ini demi kebaikan kami semua,” kata Samuel, siswa kelas I.5 saat dibincangi wartawan.
Sementara itu, menurut keterangan Wahyudi, petugas keamanan SMAN 7, sekitar pukul 11.30 wib, dia melihat puluhan siswa SMKN 3 dengan kendaraan sepeda motor berniat menghadang siswa SMAN 7 di simpang 3 Jalan Lintas Utara Kelurahan Taba Jemekeh.
Sebagian siswa diduga membawa batu dan kayu untuk melakukan penyerangan. Mendapati hal itu, Wahyudi langsung mengejar para siswa, dan mereka langsung berlari berhamburan ke segala arah. “Syukurlah tawuran itu tidak terjadi, dan tidak ada siswa SMAN 7 yang terluka,” katanya.
Sesaat kemudian, anggota Polres Lubuklinggau dan Polsek Lubuklinggau Utara langsung mengamankan lokasi kejadian. Polisi mendapatkan dua puntung kayu yang disinyalir digunakan oleh para siswa tersebut. “Kondisi sudah aman terkendali,” ujar Kapolsek Utara, AKP Ikromi.
Kepala SMAN 7
Terancam Sanksi
SEMENTARA Itu, kebijakan meliburkan sehari terhadap 245 pelajar SMAN 7 Lubuklinggau, pasca penghadangan puluhan pelajar SMKN 3 Lubuklinggau, berbuntut panjang. Pasalnya Kepala SMAN 7, Zulkarnian terancam dikenakan sanksi baik secara lisan maupun tertulis. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau, Hj Septiana Zuraida atau sering disapa Ny Anna kepada wartawan melalui telepon tadi malam (Jumat, 22/10).
“Disdik akan berikan teguran baik lisan maupun tertulis. Jika para pelajar yang didiknya kembali tawuran maka kaseknya bakal dicopot,” tandas Ny Anna.
Menurut dia, seharusnya pelajar SMAN 7 tetap masuk sekolah seperti biasa bukan diliburkan sebab selain ada polisi yang menjaga keamanan juga aksi tawuran tersebut belum terjadi. Hal ini seolah-olah membuat suasana menjadi resah. “Saya menyesalkan pelajar SMAN 7 diliburkan,” ucapnya.
Diakuinya, informasi penghadangan pelajar SMKN 3 di jalan lingkar hingga nyaris membuat tawuran dari anggota polisi bukan dari kasek atau jajarannya. “Saya begitu menerima SMS dari anggota polisi, maka saya telepon bahwa pelajar harus sekolah dan jangan diliburkan,” jelas Ny Anna.
Selain itu Kadisdik menginstruksikan kepada seluruh kasek dan guru supaya mendidik anak didik (pelajar) sehingga dapat berperilaku baik. “Anak-anak yang dibina dan diajarkan berperilaku baik dan sopan. Artinya menjadi kasek atau guru tidak gampang,” pungkasnya.(08)
Kiranya siswa tersebut tidak usah diliburkan,tapi harus dipantau kegiatannya, aparat kepolisian harus bertidak cepat dan tegas