Silaturrahim Wujudkan Masyarakat Madani
Keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam menggelar Halal Bi Halal bersama seluruh Masyarakat Maur dan Rupit di pelataran Ponpes Darussalam nomor 05, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (13/10). Acara yang rutin diadakan setiap tahun ini mengambil tema memaknai silaturrahim dalam menyongsong Lubuklinggau Madani. Berikut laporannya.
Sulis, Ponorogo
RABU sore (13/10), tepat pukul 15.00 WIB lebih kurang 200 wali santri Ponpes Darussalam telah berkumpul di pelataran Ponpes Darussalam. Meskipun telah memasuki bulan Dzulhijjah tetapi Halal Bi Halal tetap dilangsungkan. Hanya saja, kali ini acara itu dilaksanakan di Ponpes Darussalam. Biasanya acara silaturahim ini diadakan di kediaman Wawako atau gedung Subkoss Garuda.
Tarmizi Yusuf, Ketua Ikatan Masyarakat Maur dan Rupit mengaku bersyukur dengan terlaksananya acara ini. Terlebih dalam acara itu hadir putra-putri kebanggaan Maur dan Rupit, SN Prana Putra Sohe (Wakil Walikota Lubuklinggau), Yeti Oktarina (Anggota DPRD Kota Lubuklinggau), Hasbi Asadiki (Ketua DPRD Kota Lubuklinggau), Saidi HZ (Kepala Kemenag Kota Lubuklinggau). Mereka ini tengah berjuang mengabdikan dirinya untuk masyarakat Lubuklinggau.
“Kami berharap adanya acara ini masyarakat terkhusus wali santri Ponpes Darussalam selalu mendukung dan memberikan doa agar putra-putri kita ini senantiasa menjalankan amanah dengan baik. Terutama untuk mendukung program Pemkot yaitu mewujudkan Lubuklinggau Madani,” jelas Tarmizi Yusuf dihadapan tamu undangan yang hadir.
Kebahagiaan dan optimis dari wajah H Zazili Taha, perintis Ponpes Darussalam menyatakan kesiapannya mendukung program Lubuklinggau Madani. Caranya dengan menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas, berprestasi, dan berakhlakul karimah.
“Kami akan terus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap ponpes ini. Dalam hal kualitas santri, Ponpes Darussalam telah berhasil mewakili Lubuklinggau dan Musi Rawas untuk maju ke tingkat Provinsi, dan berhasil meraih juara pertama peserta Ujian Nasional (UN) terbaik. Kami berusaha mempertahankan prestasi ini,” jelas Zazili dalam sambutannya dihadapan undangan didominasi ibu-ibu ini.
Selain itu, Zazili saat itu mengenakan baju koko hijau pendek dipadu sepan dasar warna krem mengutarakan, optimis bersama masyarakat sekitar untuk mewujudkan lokasi Ponpes Darussalam sebagai salah satu lokasi wisata iman di Kota Lubuklinggau.
Sikap optimis perintis Ponpes Darussalam yang dibangun sejak tahun 1992 ini direspon baik oleh Wawako, SN Prana Putra Sohe.
Dalam kesempatan itu Prana, sapaan Wawako menyampaikan beberapa hal terkait upaya mewujudkan Lubuklinggau Madani.
“Pemkot Lubuklinggau terus mengupayakan untuk mewujudkan kota Madani. Saat ini kami berusaha membangun fasilitas-fasilitas pendukung agar akses perkotaan bisa lebih lancar,” jelas Prana.
Salah satu proyek yang saat ini baru dalam proses penyelesaian pembangunan jalan lingkar utara dan selatan, pembangunan sarana wisata di Bukit Sulap, pembangunan sarana air bersih di Petanang. Serta membangun Sport Centre dan sarana kelistrikan.
“Sarana-sarana itu dibangun untuk menyongsong Lubuklinggau Madani,” terang Prana.
Acara halal bi halal itu juga diisi siraman rohani dari H Imam Aspali, tamu undangan dari Ponpes Syifaul Jannah di Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti. Ia mengamini harapan yang tertuang dalam sambutan-sambutan tersebut.
Hanya saja, Ia berharap masyarakat bisa dengan baik memaknai silaturrahim dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap muslim itu bersaudara hingga usahakan dalam setiap pertemuan kita jangan menutup hati untuk saling menyapa, mengucap salam, dan berjabat tangan dengan saudara-saudara kita,” jelas Imam Aspali mengawali tausiyahnya.
Kota Lubuklinggau, tambahnya, disesaki oleh penduduk dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Untuk mewujudkan kota Madani harus dibangun dengan ikatan silaturrahim yang tulus. Tanpa membedakan siapa dan darimana asalnya. Sebab, dengan adanya pengakuan dari dalam diri bahwa setiap orang yang kita temui adalah saudara, akan muncul rasa menyayangi.
“Minimal, silaturrahim ini mampu menciptakan suasana rukun dan damai di kota ini. Sehingga untuk mengusung visi dan misi bersama untuk melaksanakan program pemerintah mewujudkan Lubuklinggau Madani, silaturrahim mampu menjadi kunci teknisnya,” terang Imam Aspali di akhir tausiyah. (*)
0 komentar