Image Hosting
Image Hosting

Wartawan Sripo Tewas Dibunuh

Sabtu, 18 September 2010

PALEMBANG - Wartawan Sripo Arsep Pajario (40) ditemukan meninggal di kamar rumahnya Jl S Suparman Komplek Citra Dago Blok D No 9 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang, Jumat (17/9) sekitar pukul 14.00 WIB. Diduga dia dibunuh kenalannya Rabu (16/9) lalu. Jenazah Arsep ditemukan pertama kali oleh keponakannya, Mahar Diko SH, pada posisi terlentang, mengenakan baju kaos putih bermotif, dan celana jins biru. Tubuhnya membengkak. Di dekatnya ada racun nyamuk semprot. Dugaan awal bunuh diri, tapi setelah diperiksa polisi laptop, ponsel, dan dompetnya ikut raib. Pintu, jendela, dan atap tidak rusak sementara kunci rumah raib.
Ada noda darah di bagian kepala mengalir ke lantai. Kuat diduga Arsep dibunuh. Petugas forensik menyebut korban paling tidak meninggal tiga hari lalu (Rabu, 16/9) tapi masih menunggu hasil otpsi. Anehnya Kamis (17/9) siang kemarin ponselnya bisa membalas pesan singkat yang dikirimkan Nila, wartawan Antara di Palembang.
Nila menanyakan posisi Arsep, dibalas “Saya mudik”. Sebelumnya Saftarina mengontak ponsel itu tak dijawab. Arsep cuti kerja Rabu (8/9) sebelum Lebaran mudik ke dusunnya di Lubay, kembali ke Palembang Senin (13/9).
Keluarganya di dusun merasa curiga setelah tiga hari dihubungi dan tidak ada jawaban, keluarga berinisiatif untuk ke rumah korban siang tadi dan menemukan Arsep sudah berpulang.
Mahar mengatakan, sampai di rumah korban kondisi rumah sepi dan terkunci. “Saya bertanya kepada tetangga sebelah rumah, tetapi tetangga tidak tahu pasti apakah Arsep ada di rumah,” kata Mahar.
Setelah bertanya kepada beberapa tetangga dan jawaban yang didapat tetap sama, Mahar berinisiatif untuk mendobrak pintu belakang. Saat pintu belakang berhasil didobrak tercium bau menyengat dari dalam rumah.
Mahar segera mencari sumbernya ternnyata dari kamar yang terkunci. Setelah didobrak, betapa terkejut dia menemukan korban telah meninggal.
Dia menghubungi sekretariat Sriwijaya Post dan mengabarkan kejadian tersebut. Redaktur Pelaksana Hj Weni L Ramdiastuti dan Redaktur Ray Happyeni dan Slamet menuju ke rumah korban. Jenazah Arsep dibawa ke RSMH untuk diotopsi.
Menurut Kapolsek Sukarami AKP Sugeng Haryadi, pihaknya melakukan olah TKP bekerjasama dengan tim olah TKP Polresta Palembang untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban. “Kita belum tahu pasti penyebabnya, kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Sugeng.
Sebelum Meninggal Arsep Kesal di FB
Status terakhir wartawan Sriwijaya Post, Arsep Pajario di akun facebooknya dengan identitas “Pajar Riooto” berisi kekesalan. Isinya, “...ternyata kamu itu jahanam... Dasar tak tahu diri sudah dibantu e malah menikam pula....
Pesan ini dibuat Arsep melalui ponsel pada Selasa (12/9) sekitar pukul 02.55 WIB. Pesan terakhirnya Arsep memang banyak mengungkapkan kekesalan. Misalnya, “...mungkin harus mulai u tidak berharap kepada.... Karana berharap memuat hidup menjadi lemah.. Kalau lemah maka kita tak akan dihargai orang lain..” pesan ini dibuatnya pada Selasa (12/9) sekitar pukul 1.34 WIB.
Dan sehari sebelumnya Arsep menulis seperti ini, “...aku bukan yg terbaik bagi kamu, tp aku dapat memberikan yg terbaik u kamu...”
Sementara di pesan identitasnya Arsep menulis, “SAYA SEDANG MENCARI TEMAN KARIB SD, SMP DAN SMA, DIA BERNAMA MARTADINATA. SUDAH 17 TAHUN KAMI TIDAK PUNYA KONTAK, BEGITU PULA ORANGTUANYA.......DIA ALUMNI SMA NEGERI 2 PRABUMULIH..”
Menurut Redaktur Pelaksana Sriwijaya Post, Weny Ramdiastuti, pihaknya mendapat informasi bahwa beberapa pekan terakhir Arsep akrab dengan temannya yang tengah kuliah di Medan.
“Sampai saat ini pihak kepolisian maupun kami belum mendapatkan informasi mengenai keberadaan temannya Arsep itu,” ujar Wenny.
Arsep ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan S Suparman, Komplek Citra Dago Blok D No 9 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang. Diduga Arsep tewas lantaran dibunuh dengan racun. Arsep ditemukan keluarganya, Mahardiko, sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (17/9).
Belum diketahui siapa pelaku dan motif pelaku. Dugaan awal bunuh diri, tapi setelah diperiksa polisi laptop, ponsel, dan dompetnya ikut raib. Pintu, jendela, dan atap tidak rusak sementara kunci rumah raib.(net)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget