Image Hosting
Image Hosting

EMPAT LAWANG– Hasil pendataan akhir pasca bencana Angin puting beling yang menghantam empat desa di Kecamatan Lintang Kanan, sedikitnya 26 unit rumah warga mengalami rusak berat dan ringan. Sebagian besar rumah pada umumnya kehilangan atap, karena terbawa oleh angin kencang yang disertai hujan deras.

Dengan kondisi rumah yang masih rusak, terutama bagian atapnya, beberapa korban terpaksa mencari tempat tinggal sementara, karena masih khawatir akan terjadi hujan deras kembali.

Pantauan wartawan koran, Rabu (25/8), beberapa rumah yang rusak ringan sebagian sudah dibenahi pemiliknya. Namun ada beberapa rumah yang belum, karena atap seng nya hilang. Beberapa dahan kayu yang tumbang sudah dipotong, begitu juga dengan jaringan listrik PLN sudah normal kembali.

Sebagian korban belum membenahi rumah mereka, karena masih terkendala dengan dana untuk pembelian seng dan bahan bangunan lainnya. Oleh karena itu, korban bencana alam ini sangat mengharapkan bantuan untuk meringankan beban mereka ini.

Sekarang ini beberapa kepala keluarga belum bisa tidur di rumah, karena apabila hujan air akan masuk ke dalam rumah.
“Kami tidak bisa tidur di rumah, selain dikhawatirkan hujan, karena kasur semuanya sudah basah, akibat hujan semalam. Saat itu, kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang, karena kami hanya menyelamatkan diri,” cerita Kamil (43), salah satu korban bencana alam desa Babatan,

Menurutnya, saat ini ia dan keluarga belum bisa membenahi rumah, karena belum memperoleh dana untuk perbaikan. “Kalau atap yang lama sudah hilang, sedangkan untuk membeli kita belum mempunyai uang. Ya, kalau ada bantuan kami sangat berterima kasih, kami akan sangat terbantu,” terang Kami yang mengeku kesehariannya bekerja sebagai buruh harian.

Sementara, Camat Lintang Kanan, Mgs.A.Nawawi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian bencana alam itu ke Pemkab Empat Lawang. Ia berencana akan mengusulkan data rumah yang mengalami kerusakan agar bisa mendapat bantuan. "Setidaknya ditaksir kerugian masyarakat mencapai Rp 150 juta,” ujarnya.

Informasi sebelumnya, bencana ini terjadi sangat cepat sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelum bencana terjadi kondisi cuaca memang sangat mendung disertai hujan deras, tidak lama berselang angin kencang memprok-porandakan rumah warga. Beruntung bencana ini tidak menelan korban jiwa. Adapun kerugian rumah warga diantaranya di desa Babatan delapan unit rumah rusak ringan, satu rusak berat, kemudian Desa Lesung Batu lima rumah rusak ringan. Selanjutnya desa Rantau Kasai empat rumah rusak ringan, dan desa Tanjung Alam enam rumah rusak ringan. (K-3)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget