Image Hosting
Image Hosting






Foto Agus/Linggau Pos

AMANKAN : Tersangka Fir (kanan) saat diintrograsi Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Jonson Nadapdap bersama barang bukti Upal yang diamankan.




LUBUKLINGGAU–Tim Buru Sergap (Buser) Polres Lubuklinggau dipimpin Aiptu Dadang Iskandar, membekuk pelaku pencetak dan pengedar uang palsu (Upal). Tersangkanya Fir (30), warga RT 07 Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, ditangkap Kamis (10/6) sekitar pukul 14.30 WIB, di rumahnya tanpa memberi perlawanan.
Saat melakukan pengerbekan dirumah tersangka, polisi mendapatkan barang bukti lima lembar uang pecahan Rp 20 ribu, tujuh lembar uang pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5000 yang diduga palsu.Selain itu dari rumah bapak dua anak ini, petugas juga mengamankan Printer elektrik Merk Cannon MP 258, kertas HVS 80, tinta warna dan catrik serta alat pemotong lembaran Upal yang dicetak.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim, AKP Jonson Nadapdap kepada wartawan koran ini menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari informasi masyarakat, ada salah seorang warga Mesat Jaya melakukan aktivitas pencetakan Upal. Setelah melakukan penyelidikan dan cukup bukti, polisi langsung melakukan menggerebek rumah tersangka. “Tersangka dan BB telah diamankan di Mapolres Lubuklinggau,” kata Jonson.
Modus operandinya, lanjut Jonson, tersangka mencetak Upal dan diedarkan oleh Ag ke wilayah Bengkulu dan Jambi. “Upal Rp 1 juta ditukar dengan uang Rp 300 ribu yang asli, “ ucap Jonson.
Dalam kasus ini diakui Jhinson, tersangka akan dijerat pasal 245 KUHP tentang pengedaran uang palsu dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. “Dari hasil penyidikan sementara, tersangka telah mencetak Upal Rp 20 juta,” tambahnya.
Sementara dihadapan penyidik, Fir mengaku baru tiga bulan mencetak Upal menggunakan printer. “Saya memiliki ide memcetak Upal, sejak bekerja di salah satu oprator celluler di Palembang,” ucap Fir.
Menurut Fir, banyaknya Upal yang dicetak sesuai dengan pesanan Ag yang bertugas mengedarkan. “Ag mengedarkan ke Bengkulu dan Jambi. Saya tidak mencetak uang Rp 50 ribu, sebab di Lubuklinggau banyak yang mencetak uang tersebut. Saya sangat menyesal Pak (wartawan, red),” pungkasnya.(08)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget