Image Hosting
Image Hosting

LUBUKLINGGAU–Warga Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan, Lubuklinggau Timur I mendadak heboh. Pasalnya peralatan elektronik yang sedang menyala di rumah mereka Senin (24/5) sekitar pukul 14.00 WIB, secara tiba-tiba meledak.
Peralatan elektronik dimaksud seperti televisi, lemari es, air conditioner (AC), lampu, resiver parabola dan computer. Diperkirakan ratusan rumah yang mengalami hal serupa mulai dari RT 01 hingga RT 07. Bersadarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, warga yang mengalami kerusakan peralatan elektronik sampai ke Kelurahan Batu Urip Taba.
Seperti diungkapkan Andi (27), warga RT 01 Kelurahan Taba Jemekeh, peratan elektronik di rumahnya meledak. "Tiba-tiba lampu listrik mendadak terang. Pada saat bersamaan terdengar suara letupan. Televisi kami pun terbakar dan mengeluarkan kepulan asap," jelasnya.
Menurut dia, semula dia menduga kerusakan peralatan listrik hanya terjadi di rumahnya saja. "Setelah kami komplen ke PT PLN melalui telepon, baru diketahui kalau kerusakan peralatan elektronik bukan hanya di rumah kami, akan tetapi terjadi di rumah warga lainnya. Menurut pihak PLN, meledaknya perlatan elektronik disebabkan kabel putus di depan Linggau Hotel. Sehingga saya dan beberapa tetangga datang ke lokasi ingin mengetahui kondisi kabel yang putus," paparnya.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini dari berbagai sumber di lokasi kejadian menyebutkan, kabel hitam berbungkus itu putus dari travo yang ada di depan Linggau Hotel. Putusnya kabel itu disebabkan tertimpa steger dari bangunan rumah tokoh (Ruko) No. 70 yang sedang dalam tahap finissing (penyelesaian). "Kayu steger jatuh dan menimpa kebel listrik. Karena kayu nyangkut di kabel, lalu ditarik paksa oleh orang yang mengerjakan bangunan Ruko," kata sumber koran ini.
Pernyataan yang sama juga dikemukakan Musa Abdullah, pemilik Aci Warnet. Menurut Musa Abdullah kabel putus ditimpa steger. "Banyak orang yang melihatnya," ungkapnya. Menurut dia, 11 unit komputer miliknya juga terbakar. "Namun peralatan elektronik lainya belum dapat diketahui rusak atau tidak," akunya.
Warga RT 03 Aliyah mengaku satu unit televisi, lemari es dan sound sistim miliknya rusak. "Baru itu saya diketahui. Untuk mengujinya tunggu listrik menyala," ucapnya.
Ditambahkan Herman, pekerja yang mengerjakan Ruko membongkar steger disamping ruko. Kayu-kayu steger yang dibongkar roboh menimpa kabel listrik. Akibatnya kabel tersebut tertarik dan putus dari pangkal tepat pada sambungan di travo di depan Linggau Hotel. "Putusnya kabel tersebut diikuti kerusakan secara mendadak peralatan elektronik milik warga," ceritanya.
Masih kata Herman, Pemilik Ruko harus bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan pekerjanya. "Warga hanya menginginkan agar peralatan elektronik rusak diganti," harapnya.
Lurah Taba Jemekeh, Ahmad Heru saat ditemui dilokasi kabel putus membenarkan, peralatan listrik milik warga-nya terbakar. Namun dia mengaku belum tahu jumlahnya, karena belum didata. "Kemungkinan besok (hari ini, red) baru tahu jumlahnya berapa. Saya sudah perintahkan masing-masing Ketua RT agar mendata secara ril di lapangan. Tentunya dengan bukti-buktinya," imbuhnya.
Lurah juga tidak mengakui, putusnya kabel karena ditimpa steger dari bangunan Ruko. "Menurut saksi mata katanya ditimpa steger," akunya. Suasana di sekitar Ruko tersebut mendadak ramai, bahkan sempat memacetkan arus Lalulintas. Kerumunan warga di lokasi masih terlihat hingga pukul 19.00 Wib.
Sejauh ini belum dapat keterangan resmi PLN Ranting Lubuklinggau. Sebab telepon selullar milik Maneger PT PLN (Persero) WS2JB Cabang Lahat, Ranting Lubuklinggau, Suharmanto tidak dapat dihubungi. Menurut keterangan Supervisor Distribusi, Sirojudin melalui ponselnya, manajer ranting Lubuklinggau sedang mengikuti rapat di kantor Cabang Lahat. "Saya tidak bisa memberikan penjelasan masalah itu. Sebab saya sedang berada di Lahat ada urusan keluarga. Manejer Ranting kemungkinan masih di Lahat, mengikuti rapat. Tapi coba hubungi kemungkinan sudah di pulang ke Lubuklinggau," terangnya.
Diduga karena kesal belum ada kepastian, puluhan warga Kelurahan Taba Jemekeh mendatangi kediaman pemilik Ruko di Kelurahan Simpang Periuk. Untulah petugas cepat datang ke lokasi sehingga warga tidak bertindak sendiri. Setelah mendapat penjelasan pihak Kepolisian akhirnya warga pulang dengan tertib. (06/mg-02)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget