sambungan
9. Stroke 11
10. Ispa 11
Rawat Jalan :
1. Ispa 43
2. Gastristis 34
3. Hipertensi 27
4. Kencing Manis 17
5. Thypoid 13
6. Farigitis 10
7. Dispepsia 9
8. Malaria 8
9. TB Paru 6
10. Diare 6
*Sumber RS Siti Aisyah Lubuklinggau
9. Stroke 11
10. Ispa 11
Rawat Jalan :
1. Ispa 43
2. Gastristis 34
3. Hipertensi 27
4. Kencing Manis 17
5. Thypoid 13
6. Farigitis 10
7. Dispepsia 9
8. Malaria 8
9. TB Paru 6
10. Diare 6
*Sumber RS Siti Aisyah Lubuklinggau
Tertinggi pada Triwulan Pertama
LUBUKLINGGAU–Triwulan pertama (Januari-Mei 2010), penyakit tertinggi dialami warga di Kota Lubuklinggau yakni penyakit Maag (Gastritis) dengan jumlah 99 orang. Di urutan kedua yakni penyakit Malaria diderita 64 orang.
Pernyataan itu dikatakan Kepala Sekretariat Bagian Penyakit RS Siti Aisyah Lubuklinggau, KA Syukur Somad kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Sabtu (22/5). Syukur Somad menjelaskan hal sama juga terjadi tahun 2009, penyakit Maag menduduki posisi pertama.
"Penyakit Maag ini merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
Maag dari hal 1
semuanya mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya peradangan itu akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor–faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus dan beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis," jelas Syukur Somad.
Mengenai gejala-gejala Maag, ia menyebutkan antara lain perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan mual-mual. "Serta muntah-muntah, kehilangan selera, kembung, terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, dan kehilangan berat badan," jelasnya.
Terkadang, lanjut Syukur Somad, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung. Tapi hal itu jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama terjadi borok pada lambung. "Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces hingga memerlukan perawatan segera," jelas Syukur Somad menyebutkan, gastritis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit pencernaan dengan gejala-gejala yang mirip antara satu dengan yang lainnya. Sehingga menyebabkan penyakit itu mudah dianggap sebagai penyakit seperti gastroenteritis.(10)
LUBUKLINGGAU–Triwulan pertama (Januari-Mei 2010), penyakit tertinggi dialami warga di Kota Lubuklinggau yakni penyakit Maag (Gastritis) dengan jumlah 99 orang. Di urutan kedua yakni penyakit Malaria diderita 64 orang.
Pernyataan itu dikatakan Kepala Sekretariat Bagian Penyakit RS Siti Aisyah Lubuklinggau, KA Syukur Somad kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Sabtu (22/5). Syukur Somad menjelaskan hal sama juga terjadi tahun 2009, penyakit Maag menduduki posisi pertama.
"Penyakit Maag ini merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
Maag dari hal 1
semuanya mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya peradangan itu akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor–faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus dan beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis," jelas Syukur Somad.
Mengenai gejala-gejala Maag, ia menyebutkan antara lain perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan mual-mual. "Serta muntah-muntah, kehilangan selera, kembung, terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, dan kehilangan berat badan," jelasnya.
Terkadang, lanjut Syukur Somad, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung. Tapi hal itu jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama terjadi borok pada lambung. "Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces hingga memerlukan perawatan segera," jelas Syukur Somad menyebutkan, gastritis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit pencernaan dengan gejala-gejala yang mirip antara satu dengan yang lainnya. Sehingga menyebabkan penyakit itu mudah dianggap sebagai penyakit seperti gastroenteritis.(10)
0 komentar