VISUM :Korban Afrizal (31), saat divisum tim medis di RS Sobirin Musi Rawas, Kamis (15/4)/
Motif Salah Paham
LUBUKLINGGAU–Tragis dialami Af (31), warga Jalan Riau Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini, tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan dua luka tusuk, di bagian dada kiri dan betis kiri.
LUBUKLINGGAU–Tragis dialami Af (31), warga Jalan Riau Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini, tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan dua luka tusuk, di bagian dada kiri dan betis kiri.
Peristiwa dialami korban terjadi Kamis (15/4) sekitar pukul 16.00 WIB, di depan Diskotik Legenda kawasan lokalisasi Patok Besi RT 07, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Dugaan sementara motif terbunuhnya korban akibat salah paham dengan tersangka berinisial Bb (40), warga Selangit, Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang masih dalam pengejaran.
Informasi yang dihimpun wartawan koran ini di lapangan menceritakan, kronologis kejadian bermula, Kamis (15/4) sekitar pukul 16.00 WIB, Af berkunjung ke kawasan lokalisasi Patok Besi menemui teman wanitanya berinisial Mi (28).
Sesampainya di TKP, korban berniat mengajak Mi pergi ke suatu tempat namun tersangka Bb meminta uang Rp 3 juta kepada Af. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, antara korban dan tersangka terjadi pertengkaran mulut. Ditengah pertengkaran tersebut, tersangka mengeluarkan pisau dan korban pun berusaha melarikan diri.
Selanjutnya Bb yang sudah emosi, langsung mengejar korban lalu menikamkan pisau sebanyak dua kali mengenai dada kiri dan betis kiri hingga tewas di TKP. Usai melakukan aksinya, Bb yang diketahui bekerja di salah satu PT di Selangit itu melarikan diri. Warga sekitar mengetahui kejadian tersebut bersama aparat kepolisian langsung membawa korban ke RS dr Sobirin Mura untuk dilakukan visum.
Usai menerima laporan pihak keluarga korban, Kepala SPK Polres Lubuklinggau dan anggota Polsek Lubuklinggau Utara mendatangi lokasi kejadian melakukan olah TKP.
Ketika dibincangi, Mi mengaku dirinya kenal dengan korban sejak 24 Maret 2010 lalu. "Saya sudah tiga bulan berada di Sumber Agung. Hari ini (Kamis, red) saya mau pulang ke Bandung dengan diantar Af. Awalnya aku minta dijemput di loket saja sama Af dak usah datang ke sini (lokalisasi, red). Namun, korban tidak mendengar kata-kata saya," jelasnya.
Mengenai kronologis kejadian, Mi mengaku tidak mengetahui secara pasti. "Saya tahunya Af sudah ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup," pungkas janda beranak dua itu.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mukhlis melalui Kasat Reskrim, AKP Jonson Nadapdap didampingi KBO Iptu Sukirman ketika dikonfirmasi tadi malam membenarkan adanya kejadian itu.
"Saat ini kami tengah mengumpulkan informasi. Namun, dugaan sementara antara korban dan tersangka terjadi kesalahpahaman. Kami terus melakukan pengejaran terhadap tersangka, karena identitasnya kami sudah kantongi," katanya.(05)
0 komentar