MUSI RAWAS–Masa kampanye dijadwalkan KPU akan berlangsung pertengahan Mei 2010 mendatang, tetapi para kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati akan bertarung pada pemilukada 5 Juni 2010, sudah gencar mendatangi warga daerah, dengan alasan melakukan silaturrahmi pada masyarakat.
Berbagai cara dilakukan para kandidat calon seperti menghadiri persedekahan hingga pengajian bersama di kecamatan-kecamatan. Kegiatan road show ini diakui sebagian calon Bupati bukan sebagai kampanye melainkan menjalin tali silaturrahmi saja dengan masyarakat, juga keluarganya yang tinggal di daerah kecamatan.
Seperti dikatakan calon Bupati dengan nomor urut 4, Wazanazi Wahid, yang berpasangan dengan H Untung Supriyanto. Ia mengaku sudah rutin mendatangi tempat warga yang bermukim di Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, hingga Muara Beliti, Jayaloka, dan lain-lain. "Saya datang ke sana itu dalam rangka mengunjungi keluarga saya karena saya sendiri memang orang Musi. Saya kira ini sebagai usaha menjalin tali silaturrahmi karena biasanya saya hanya datang pada saat lebaran saja ke tempat keluarga saya di daerah," kata Wazanazi Wahid dihubungi koran melalui ponselnya, Rabu (14/4).
Ia sendiri menolak jika pertemuan yang dilakukannya ini sebagai ajang kampanye dirinya. "Saya tidak kampanye karena saat pertemuan itu saya hanya bertatap muka dan berbicara sebagai keluarga. Karena keluarga saya ini berasal dari Muara Kelingi hingga saya mesti menyambangi keluarga besar saya di sana setelah ditetapkan sebagai calon Bupati dari partai pengusung saya," jelas Wazanazi.
Dia menambahkan, untuk calon Wabup, Untung Supriyanto juga mendatangi keluarganya di Tugumulyo dan kecamatan lainnya guna menjalin tali silaturahmi. "Biasanya kunjungan kami ini dilaksanakan dengan adanya acara pengajian di desa-desa. Di sana kami bisa bertemu dengan masyarakat secara langsung," tambahnya.
Sementara itu, anggota tim kampaye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mura nomor urut dua, Hasran Akwa mengatakan, kegiatan calon Bupati dan Wakil Bupati Mura H Ridwan Mukti dan H Hendra Gunawan (RM-HG) maupun tim pemenangan kampanye saat ini rutin melakukan kunjungan ke posko pemenangan yang tersebar di kecamatan, baik posko yang dibentuk oleh Partai Golkar dan partai pengusung lainnya.
Disamping itu juga sering diundang warga yang punya acara hajatan atau kegiatan lain di daerah pemilihan. Ia menilai calon Bupati menghadiri acara hajatan merupakan hal biasa. "Saya rasa semua kandidat melakukan hal yang sama. Ketika diundang wajib untuk menghadirinya. Disamping itu juga untuk mempererat tali silaturrahmi," kata timses pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Mura, RM-HG.
Masih kata dia, tidak mau menghadiri undangan hajatan sama saja memutuskan tali silaturrahmi. "Dan kami tidak membedakan undangan dari siapa atau melihat siapa yang mengundang. Ketika diundang jangan sampai tidak datang. Jangan lantaran persoalan politik lantas kita memutuskan hubungan silaturrahmi. Hajatan politik semacam ini bisa datang dan pergi," ucapnya.
Menurut Hasran, kandidat yang menghadiri acara sekaligus bersosialisasi atau memperkenalkan diri tidak masalah asal tidak melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) No. 69 Tahun 2009 tentang Kampaye. "Sejauh ini tidak melanggar peraturan itu," sebutnya.
Sementara itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, Senen Singadilaga-Sudirman Masuli melalui tim suksesnya, Chandra mengaku, belum banyak yang dilakukan oleh pasangan kandidatnya. Sebab, pihaknya mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Mura. Mengingat, KPU akan menetapkan jadwal waktu kampanye yang akan dilakukan oleh masing-masing calon pada Mei mendatang.
"Kami tetap berpedoman dengan peraturan ditetapkan KPU terhadap jadwal kampanye. Oleh karena itu, pasangan kami belum banyak melakukan kegiatan. Termasuk untuk pemasangan stiker, spanduk dan berbagai atribut lainnya," ungkap pria yang akrab disapa Chan ini.
Sementara itu pasangan nomor urut 1 MISI-AGUNG melalui Humasnya Firdaus Anang mengatakan, sejauh ini tim suksesnya masih tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan. "Semua aturan yang ditetapkan KPU akan tetap kami jalani. Masalah pelanggaran kami tetap percaya pada Panwas,"ucapnya.
Terkait kegiatan yang dilakukan pasangan calonnya, Firdaus mengatakan, hal itu hanya sebatas silaturrahmi sekaligus sosialisasi penyelenggaraan Pemilukada Mura nanti.
Menanggapi hal itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Mura, Hendri Akbar mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan menurunkan Panwaslucam dan pengawas lapangan untuk memantau secara langsung indikasi kecurangan yang dilakukan para kandidat balon.
Diakuinya, sudah banyak keluhan baik dari timses maupun masyarakat mengenai aktivitas kandidat yang diduga melakukan kampaye terselubung lewat acara yang diselenggarakan Pemkab Mura.
Untuk itu Hendri mengimbau kepada incumbent agar mematuhi kesepakatan bersama dengan calon lain, KPU, Panwas dan Polres Mura beberapa waktu lalu.
"Kita tidak ingin ada kecemburuan dari pasangan lain dan beranggapan jika Panwaslu telah berpihak kepada salah satu calon. Karena posisi kita netral dan tidak berpihak kepada calon manapun. Setiap calon memiliki hak dan peluang yang sama jadi kita sangat menyayangkan jika hal itu terjadi," harapnya.
Dalam mengambil tindakan juga pihaknya berkoordinasi dengan Pemkab Mura dan KPU mengenai lokasi mana saja yang boleh dipasang baliho dan yang tidak. "Karena jika kita langsung mengambil tindakan, maka takutnya kita dinilai arogan," ungkapnya.(06/02/05/11)
Politik suatu permainan kotor yang di dalam nya banyak intrik untuk mendapatkan sesuatu. Bahkan seorang bayi yang menangis meminta susu pada ibu nya dapat di katakan bayi itu sedang berpolitik.
Dalam aplikasinya pada kehidupan nyata sangat sulit sekali untuk membatasi politik yang akan dimainkan pemeran nya. Hal ini terjadi karena luas nya makna politik tersebut.
Hal yang harus di lakukan hanyalah jiwa kesatria dari para pemain di panggung politik, untuk menjaga komitmen yang telah di sepakati. Niscaya rakyat akan senang dan tak akan ada lagi kecurangan di dalam nya.