Isolator Disambar Petir
MUSI RAWAS–Pemadaman aliran listrik selama tiga hari, 4-6 April 2010 di kawasan Kecamatan Tugumulyo hingga Megang Sakti disebabkan isolator milik PT PLN (Persero) Ranting Lubuklinggau di Batu Urip Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, meledak akibat tersambar petir.
Kejadian ini menyebabkan 17 ribu pelanggan PLN Ranting Muara Beliti terpaksa mengalami pemadaman listrik sejak Minggu (3/4) sore, dan baru normal kembali Selasa (6/4). Setelah dicroscek petugas didapatkan isolator yang menjadi pengikat dari Saluran Udara Tegangan Menegah (SUTM) di Batu Urip Taba, yang terkena semburan material bangunan juga tersambar petir, ganguan jaringan itu baru ditemukan Selasa (6/4). Setelah diketahui penyebabnya, maka petugas memperbaiki isolator yang pecah tersebut hingga listrik bisa dinyalakan kembali.
"Petugas kami memang sudah turun ke lapangan untuk mencari penyebab aliran listrik mengalami pemadaman. Tapi mereka mengalami kendala karena petugas mesti menaiki tiang listrik itu satu persatu hingga akhirnya ditemukan penyebab pemadaman berada di Kelurahan Batu Urip Taba," kata Manager PT PLN WS2JB Cabang Lahat Ranting Muara Beliti, Mustar Harianja pada Linggau Pos, Rabu (7/4).
Pihaknya sendiri minta maaf kepada masyarakat khususnya pelanggan PLN yang terpaksa mengalami pemadaman aliran listrik di rumahnya. "Saya minta maaf kepada pelanggan PLN yang mengalami pemadaman aliran listrik, karena ini diluar kewenangan kita hingga listrik padam. Apalagi penyebab listrik padam mesti dicari petugas dengan teliti," papar Harianja.
Ditanya berapa kerugian dialami PLN atas pemadaman ini, Harianja menyebutkan dengan tidak terjualnya KWh meter hingga tiga hari kerugian dialami PLN antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. "Kami minta kepada masyarakat yang mengetahui ada kerusakan jaringan dapat melaporkan ke PLN Ranting Muara Beliti. Laporan itu sangat membantu PT PLN untuk mencari penyebab listrik padam," harap Harianja.
Sebelumnya, sejumlah pelanggan PT PLN Ranting Muara Beliti mengeluhkan pemadaman listrik. Seperti disampaikan Lil, warga Kelurahan B Srikaton, yang terpaksa tidak dapat menghidupkan barang elektronik miliknya karena listrik padam. Dan terpaksa menggunakan lampu petromak untuk menerangi rumahnya pada malam hari.(06)
0 komentar