Foto Istimewa
Pose Bersama : Pasangan calon Bupati dan Wabup Mura Wazanazi Wahid dan Untung Supriyanto bersama istri.
Pose Bersama : Pasangan calon Bupati dan Wabup Mura Wazanazi Wahid dan Untung Supriyanto bersama istri.
Makna Nomor Urut 4 Pasangan Wazanazi-Untung Supriyanto
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Wazanazi Wahid dan Untung Supriyanto mendapatkan nomor urut 4 sesuai dengan hasil pengundian di kantor KPU Mura, Sabtu (3/4). Makna apa yang terkandung dari nomor 4 tersebut di mata pasangan yang diusung gabungan partai peduli (GPP) Mura tersebut? Berikut laporannya.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Wazanazi Wahid dan Untung Supriyanto mendapatkan nomor urut 4 sesuai dengan hasil pengundian di kantor KPU Mura, Sabtu (3/4). Makna apa yang terkandung dari nomor 4 tersebut di mata pasangan yang diusung gabungan partai peduli (GPP) Mura tersebut? Berikut laporannya.
SETIAP angka memiliki karakteristik tersendiri bagi seseorang. Ada angka bagus dan juga angka sial seperti 13. Namun, khusus untuk angka 4 dianggap istimewa bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mura, Wazanazi dan Untung Supriyanto, yang siap berlaga dengan kandidat calon lainnya, 5 Juni 2010 mendatang.
Saat ditanya pada Untung Supriyanto, yang ditemui wartawan koran ini di ke diamannya Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Senin (6/4) pagi, memberikan pernyataan menarik seputar angka 4. Suami Rogaya H Zaini menyatakan sesuai dengan pepatah Jawa diartikan kalau hari sudah siang berarti telah ada pancang. Dan angka 4 itu berarti berdiri dengan kokoh.
"Artinya dengan angka 4 maka kita mempunyai keyakinan bahwa masyarakat Kabupaten Mura terdiri dari suku Musi, suku Rawas, Jawa dan suku lainnya akan memilih kita pada Pemilukada, 5 Juni mendatang. Karena dari segi angka saja 4 itu berarti kokoh," ucap pria berusia 51 tahun ini yang selalu berpenampilan rapi, kemarin. Dengan memperoleh nomor urut 4, Untung Supriyanto bersama pasangannya, Wazanazi mendapatkan keberuntungan, karena angka itu punya makna yang kuat dalam pencalonan mereka ini.
Lalu, Untung menyebutkan ia yang berpasangan dengan Wazanazi sebagai calon Bupati Mura, dan ia selaku Wakil Bupati berasal dari suku Musi Rawas juga Jawa. "Saya putra asli Jawa berasal dari Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, sedangkan pasangan saya Wazanazi dari Musi hingga saya rasa klop sekali dalam pencalonan ini. Sementara istri saya Rogaya H Zaini berasal dari Desa Maur yang memang asli Rawas," papar alumnus diploma tiga (DIII) APP Bogor 1991 dan S1 STIA Bengkulu 1998 ini.
Ia sendiri yakin dengan asal usul berkaitan dengan daerah pemilih Musi Rawas, maka para pemilih nanti akan yakin dengan pasangan calon Bupati dan Wabup ini hingga terpilih nantinya. Namun, bapak tiga anak ini mengaku tidak mau banyak berjanji jika terpilih nanti karena mereka tak mengumbar hal tersebut.
"Saya selaku calon Wabup tidak akan berjanji pada masyarakat tapi kami akan memenuhi apa yang diinginkan masyarakat jika terpilih nanti. Apalagi kami nilai perekonomian masyarakat sekarang ini tergolong rendah hingga menjadi perhatian khusus dari kami," papar Untung Supriyanto yang merupakan anak pasangan Suparno dan Lila.
Seandainya nanti terpilih, Untung Supriyanto tetap memerhatikan pembangunan untuk masyarakat sesuai dengan kebijakan yang akan mereka terapkan semua untuk kesejahteraan masyarakat. Termasuk juga tentang isu pembentukan Kabupaten Muratara, menjadi perhatian Untung Supriyanto.
Menurut pria yang pernah menjadi Camat Muara Beliti juga Rawas Ulu ini, cepat atau lambat Kabupaten Muratara akan terbentuk juga sesuai dengan mekanisme dan minta kepada masyarakat agar tak mempersoalkannya. "Kami mendengar bahwa isu Muratara sudah menjadi program khusus menjelang Pemilukada ini, tapi kita tidak demikian. Karena saya yakin cepat atau lambat nanti Muratara akan terbentuk tinggal sekarang bagaimana prosesnya saja," papar Untung Supriyanto juga menyitir tentang persoalan tapal batas menjadi perhatian mereka untuk diselesaikan karena di sana terjadi dualisme kepemimpinan. Mereka tak ingin masyarakat dirugikan dengan dualisme tersebut hingga ini untuk pelayanan kepada masyarakat menjadi masalah.
"Kami berkomitmen menyelesaikan masalah tapal batas dengan berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel dan pihak terkait agar bisa diselesaikan, semua ini untuk masyarakat," janji Untung Supriyanto yang merasa dizolimi oknum tak bertanggung jawab dengan munculnya isu pencoretan pasangan ini sebelum penetapan calon Bupati dan Wabup akan bertarung pada Pemilukada 5 Juni. Meski demikian Untung Supriyanto menyatakan semua ini ada hikmahnya untuk mereka agar waspada serta lebih bijaksana dalam menghadapi cobaan tersebut.
Menariknya, pasangan Wazanazi dan Untung Supriyanto sudah memiliki program kedepan jika terpilih menjadi Bupati dan Wabup Mura nanti. Dengan percaya diri Untung Supriyanto menyebutkan mereka ingin menuju Mantra Pasti. Maksudnya sinonim dari Maju Aman Sejahtera dan Pasangan Serasi. "Kita memiliki program Mantra Pasti dengan tujuan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Mura," harap Untung Supriyanto yang masih berstatus PNS Pemkab Mura ini.
Jejak rekam Untung Suprianto dimulai dari pendidikan formal di SDN C Nawangsasi Tugumulyo tahun 1964 hingga 1970, SMP Nusantara Tugumulyo 1970 hingga 1973, SPMA Negeri Palembang sejak 1974 hingga 1977. lalu melanjutkan ke DIII APP Bogor pada 1988 hingga 1991, dan SI STIA Bengkulu 1995 hingga 1998. Sementara pengalaman kerja Untung Supriyanto dimulai 1980 hingga 1988 sebagai penyuluh pertanian lapangan Kabupaten Mura, 1988 hingga 1991 melaksanakan tugas belajar di Bogor.
Selanjutnya 1991 hingga 1995 menjabat Kepala Balai Penyuluhan Tugumulyo Mura, 1995 hingga 2000 sebagai Kasi Program Dinas Perikanan Mura, 2000 hingga 2001 Plt Kadis Perikanan Mura, lalu 2001 hingga 2002 menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Perikanan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mura.
Untung Supriyanto juga pernah menjabat Camat Muara Beliti pada 2002 hingga 2004, serta Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Mura 2005-2008, dan 2005-2008 menjadi Kepala Bagian Tata Usaha, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mura, dan 2008 menjabat Camat Rawas Ulu.(*)
0 komentar