Terkait Warga Tewas di Wonosari
MUARA BELITI–Kejadian warga Desa Wonosari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), yang tewas karena menguras sumur menjadi perhatian Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Mura. BLHD menurunkan tim ke lokasi rumah warga yang menyebabkan satu orang tewasa dan tiga masuk rumah sakit.
BLHD menyimpulkan, sejumlah temuan terkait tewasnya warga tersebut. Menurut Kepala BLHD Kabupaten Mura, Usman Mustopa, lokasi penggalian sumur itu berada di Desa Wonosari Dusun IV Kecamatan Megang Sakti, dengan penggalian dilakukan warga, Minggu (28/3) sekitar pukul 14.00 WIB, dengan peralatan genset penyedot air serta sumur berkedalaman lebih kurang 7 meter diameter 1 meter.
“Kejadian pengurasan air menyebabkan korban meninggal dunia termasuk “Human error” (kesalahan pada manusianya) karena mesin genset diletakkan di dalam sumur lebih kurang 1 meter dari bibir sumur. Sehingga kurang memperhatikan gas buang mesin genset yang mengandung gas CO, NOx, Sox serta parkulat debu, termasuk juga timbale (Pb) yang membahayakan kesehatan manusia, terutama pernapasan paru-paru hingga terganggunya sistem saraf dan gas buang juga dapat menyebabkan kondisi tanah dan air menjadi asam,” jelas Usman Mustopa kepada koran ini, Kamis (1/4).
Usman, sapaan pria ini juga menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Ia memaparkan bermula dari mesin genset penyedot air diletakkan di dalam sumur kemudian dihidupkan dan setelah habis air terkuras mesin diangkat ke atas. “Dalam kondisi gas buang genset yang berada di dalam sumur tersebut Maryono langsung turun ke dalam sumur.
Dan secara tiba-tiba terasa sesak nafas dan lemas, kemudian ia ditolong Munawir dan kejadian yang sama juga terjadi dan minta tolong. Akhirnya, Herianto dan Mispan serta warga yang lain memberikan pertolongan tetapi kenyataannya Munawir tidak bisa tertolong lagi dan meninggal dunia. Sedangkan Maryono, Mispan, dan Heriyanto segera dibawa ke tenaga medis Puskesmas untuk seterusnya dirujuk ke RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau,” ungkap Usman dengan gamblang.
Ia meneruskan kembali dari penelusuran tim ini didapat kesimpulan bahwa pengaruh gas buang genset mengandung gas CO, NOx, Sox serta partikulat debu termasuk timbale (Pb) yang masih berada di dalam sumur dan belum sempat keluar, menyebabkan seseorang menjadi sesak nafas dan lemas.
“Karena mereka keracunan gas-gas yang membahayakan sehingga salah seorang warga meninggal dunia. Kami menyarankan agar untuk sementara ini sumur itu jangan dipergunakan terlebih dahulu, karena dikhawatirkan gas-gas tersebut berakumulasi dengan air sumur. Terutama partikulat debu termasuk timbale (Pb) akan mengendap di dalam sumur tersebut. Selain itu kadar Ph berkisar 5,91 termasuk dibawah normal dan perlu diwaspadai,” pesan Usman seraya menyebutkan hasil pemantauan timnya ke lokasi kejadian.
Usman berharap kejadian semacam ini tidak terulang di daerah lain, karena itu masyarakat mesti waspada agar terhindar dari kejadian semacam ini hingga menyebabkan meninggal dunia.(06)
0 komentar