Image Hosting
Image Hosting

Siswa SMP Tertembak Teman Sebangku

Minggu, 21 Maret 2010





Rawat : Korban Angger sedang mendapat perawatan medis di RS dr Sobirin Musi Rawas, Sabtu (20/3).



Terjadi saat KBM Berlangsung
Pemilik Senpi Murid SD Kelas V

MUSI RAWAS–SMP Negeri 1 Bangun Rejo, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sabtu (20/3) sekitar pukul 11.00 WIB, geger. Salah seorang siswanya, Anggar Nopan alias Angger (13) diduga tertembak oleh rekan sekelas, Ranggut Ingrit (13), dengan menggunakan senjata api (Senpi) rakitan laras pendek.

Akibatnya, satu proyektil bersarang di paha kiri korban. Karena luka tembak dialami korban cukup parah, oleh pihak sekolah dilarikan ke Puskesmas terdekat lalu dirujuk ke RS dr Sobirin Mura.
Informasi dihimpun wartawan koran ini di lapangan menceritakan, peristiwa yang tidak lazin terjadi di lingkungan sekolah tersebut bermula ketika Proses Belajar Mengajar (PBM) sedang berlangsung. Saat itu korban membuka tas milik Ranggut dengan maksud meminjam buku.

Melihat ada senpi di dalam tas itu, Angger merasa penasaran sehingga ingin memegangnya namun tidak diizinkan tersangka yang berdomisili di Desa Sukowono tersebut. Buntutnya, terjadi perebutan senpi dengan korban. Lebih kurang 2 menit, pelatuk senpi tertarik oleh tersangka dan akhirnya senpi meletus dan satu peluru bersarang di paha kiri korban.

Mendengar suara tersebut teman-teman korban dan guru serta seisi sekolah kaget, termasuk warga sekitar. Sementara korban langsung menangis berteriak kesakitan. Mengetahui korban mengalami luka tembak, oleh gurunya Anggar dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun karena peralatan di Puskesmas tidak menunjang, korban pun dirujuk ke Rumah Sakit (RS) dr Sobirin Mura. Setibanya di RS, Angger mendapatkan pengobatan tim medis.

Selanjutnya siswa kelas VII itu dirongent sebelum dibawa ke ruang operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di paha kiri. Setelah peluru berhasil dikeluarkan, korban kemudian mendapatkan perawatan lanjutan di ruang Angrek.
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Andang, kepada wartawan koran ini membenarkan peristiwa itu terjadi di dalam ruangan kelas VII saat proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Andang, saat itu dirinya sedang berada di luar kelas.

Mendengar suara tembakan, ia langsung mengecek ke ruangan sumber suara. Ternyata korban sedang kesakitan dengan berlumuran darah. “Apa masalahnya dan bagaimana kejadian sebenarnya kami tidak tahu persis, yang terpenting bagi kami menyelematkan korban terlebih dahulu. Untuk urusan selanjutnya itu wewenang kepolisian,” jelasnya.
Sedangkan Sukaisih (ibu korban-red) mengaku, mengetahui anaknya tertembak setelah menerima telepon dari sekolah. Mendapat telepon tersebut, Sukaisih setengah tidak percaya dan berpikir anaknya mungkin jatuh. ”Aku pikir dak mungkin, masak di sekolah ado tembakan. Aku pikir anak aku jatuh, terus aku nyusul ke sekolah tapi Angger sudah dibawa ke Puskesmas,” ujar Sukaisih.

Kemudian lanjut Sukaisih, ia menyusul ke Puskesmas. Begitu tiba di Puskesmas ternyata benar anaknya tertembak oleh temannya. ”Sampai di Puskesmas, aku baru tahu kalau anak aku benar-benar kena tembak, aku langsung jerit dan nangis takut anak aku kenapa-kenapa,” jelasnya.

Di hadapan petugas, tersangka mengaku bahwa senpi yang dibawanya ke sekolah itu merupakan senpi yang ditemukannya di Poskamling seminggu yang lalu. Lalu diam-diam senpi tersebut dibawa ke sekolah tanpa seizin orang tua dan tanpa sepengetahuan gurunya.

Kapolres Mura, AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim, AKP Jonson Nadapdap membenarkan kejadian itu. ”Tersangka dan barang bukti (BB) sudah diamankan. Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan pengembangan penyelidikan,” katanya.
Ditambahkan Kasat, senpi rakitan itu dari Ahmad Dedi, murid kelas V SD yang dititipkan ke tersangka pada Selasa, 16 Maret 2010. Lalu Ranggut menyimpan di dalam tas dan dibawa ke sekolah hingga terjadi penembakan. ”Korban dan tersangka rebutan senpi lalu pelatuk senpi tertarik Ranggut sehingga meletus,” imbuhnya.(10)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget