Image Hosting
Image Hosting

Puluhan Siswa Tak Ikuti UN

Selasa, 23 Maret 2010


UN : Para siswa-siswi salah satu SMA sedang mengerjakan soal UN di hari pertama, Senin (22/3).



Kadisdik dan Asisten III Pantau Sekolah-sekolah
LUBUKLINGGAU–Hari pertama Ujian Nasional (UN) ternyata tak dimanfaatkan dengan baik oleh sejumlah siswa di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura). Di Kota Lubuklinggau sedikitnya 74 orang siswa atau 2,5 persen dari total 2.953 orang siswa di 23 SMA/MA/SMK tidak mengikuti UN tanpa diketahui alasan jelas. Data ini merupakan hasil pemantauan yang dilakukan Tim Pemantau Independent (TPI) dari Universitas Sriwijaya (Unsri).

Menurut Koordinator TPI Unsri untuk wilayah Kota Lubuklinggau, Kamaluddin, secara keseluruhan pelaksanaan UN di Kota Lubuklinggau berlangsung aman dan lancar. Kendati demikian, peristiwa kekurangan lembar soal dan lembar jawaban di sejumlah sekolah masih tetap saja terjadi pada pelaksanaan UN kali ini.

“Secara keseluruhan pelaksanaan UN berjalan dengan lancar, meskipun sempat terjadi kekurangan lembar soal dan lembar jawaban sehingga mengakibatkan kepanikan di berbagai sekolah. Namun hal itu dapat ditanggulangi, karena panitia cepat mengambil tindakan,” ungkap Kamaluddin.

Menaggapi permasalahan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Lubuklinggau, Septiana Zuraida mengatakan, kejadian ini dapat diantisipasi dengan cara mengcopy lembar soal dan mengambil lembar jawaban soal dari sekolah lain yang justru kelebihan.
“Berdasarkan kesepakatan bersama TPI Unsri, pihak kepolisian, Disdik diputuskan bahwa kekurangan lembar soal yang terjadi dengan cara memperbanyaknya. Tetapi, untuk waktu pelaksanaannya terpaksa diundur, supaya tidak terjadi kebocoran soal,” jelas Septiana, kepada wartawan koran ini di sela-sela memimpin pemantauan pelaksanaan UN di 23 sekolah se-Kota Lubuklinggau, Senin (22/3).

Seperti contoh, kekurangan soal terjadi di SMA Yadika Lubuklinggau sekitar 60 lembar soal dan SMA Bina Satria Lubuklinggau yang kekurangan lembaran jawaban komputer sekitar 20 lembar. “Alhamdulilah pelaksanaan UN pada hari pertama berjalan dengan lancar. Kekurangan lembar soal dan jawaban dapat langsung diselesaikan dengan baik sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) UN,” katanya.

Setelah siswa mengerjakan soal UN, untuk menjaga kerahasiaannya lembaran soal dan jawaban siswa langsung disegel oleh TPI UNSRI yang kemudian diserahkan kepada Disdik Kota Lubuklinggau serta dijaga ketat oleh anggota Polres Lubuklinggau.
Berdasarkan pantauan Linggau Pos di lapangan, pelaksanaan UN di Kota Lubuklinggau relatif berjalan lancar. Tidak ditemukan kejanggalan atau siswa yang berniat mencontek lembar jawaban temannya. Setiap sekolah setidaknya diawasi dan dijaga oleh satu orang TPI Unsri, satu orang anggota kepolisian ditambah puluhan pengawas UN disetiap lokal serta pihak keamanan sekolah.

Turut serta dalam pemantauan tersebut, ketua Dewan Pendidikan Kota Lubuklinggau, Kasat Intel Polres Lubuklinggau, Kabid Dikmenti, Kabid Dikdas, Kabid PLS serta sejumlah pengawas Disdik Kota Lubuklinggau.

Sementara itu pelaksanaan UN di Kabupaten Mura juga berjalan lancar. Asisten III Setda Kabupaten Mura, Sulaiman Kohar, Senin (22/3), melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) UN ke beberapa sekolah di Kecamatan Muara Beliti dan Kecamatan Tugumulyo. Saat sidak Asisten III, didampangi Staf Ahli Sutan Sahrir, Kasat Pol PP, Fauzi, dan Kabag Humas, Suryadi.

Menurut Kabag Humas, Suryadi, untuk menjamin pelaksanaan UN yang aman, tertib dan lancar, Pemkab Mura, kemarin, sengaja sidak ke beberapa sekolah di Kabupaten Mura.
Yang menjadi sasaran sidak antara lain, SMA Negeri 2 Muara Beliti, SMK Tugumulyo, SMA N 1 Tugumulyo, dan MA Al Muhajirin Tugumulyo. Ditambahkan Suryadi, sidak itu sendiri dilakukan guna memastikan pelaksanaan UN di Kabupaten Mura apakah tertib, aman, dan lancar tanpa ada unsur-unsur yang menimbulkan adanya potensi kecurangan.

“Sidak sengaja kami lakukan untuk menjamin dan mengecek pelaksanaan UN,” terang Suryadi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Kepala Sekolah MA Al Muhajiri Jazuli mengatkan, untuk sementara ini pelaksanaan UN masih berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan pengawas sendiri masih dengan sistem bergulir, yakni berasal dari berbagai sekolah lain.
Selain itu pula, pengawas yang berasal dari tim independent dan pengawas kepolisian sudah ditempatkan ke masing-masing lokal sebanyak dua orang.

Hasil pantauan wartawan koran ini di salah satu sekolah di Kecamatan Tugumulyo yaitu MA Muhajirin, ada satu siswa tidak hadir karena sedang dirawat di RS dr Sobirin.
Menurut Rohati Waka Kurikulum MA Muhajirin mengatakan, satu siswa yang dirawat di rumah sakit tetap mengikuti UN, dengan soalnya diantar oleh pengawas sekolah dan independent dari Unsri

Untuk jumlah peserta UN di MA Muhajirin ada 260 siswa, dibagi 14 ruang ujian yang diikuti oleh enam madrasah. MA Muhajirin sebagai induknya dengan jumlah 180 siswa, digabung dengan lima sekolah lain, yaitu MA Darusalam Lesung Batu dengan jumlah 39 siswa, MA Darusalam Nibung delapan siswa, Bahrul Ulum Keong Jaya 10 siswa, MA Al Khoiriah Batu Gajah 17 siswa, dan MA Tazaka Rawas Ulu enam siswa.
“Dari rincian jumlah siswa laki-laki 75 dan perempuan 185 siswa, untuk pengawas terdapat 26 pengawas tergabung dari beberapa guru yang ada di sekolah di Kecamatan Tugumulyo, ditambah 2 pengawas dari Unsri,”imbuhnya.

Ditemui juga Sukamto Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tugumulyo, melalui Waka Kurikulum Surabit mengatakan, jumlah peserta UN terdapat 344 siswa dengan jumlah ruang 18, dengan rincian, siswa program IPA laki-laki 43, perempuan 108 jumlah keseluruhan 151. Untuk program IPS, laki-laki ada 88 dan perempuan 105 sehingga jumlahnya mencapai 193.
“Untuk pengawas terdapat 32 pengawas dari guru gabungan sekolah di Kecamatan Tugumulyo dan ditambah dua pengawas dari Unsri,” jelas Surabit.
Sementara itu Nurbaya salah satu pengawas dari Unsri mengatakan, untuk saat ini UN berjalan lancar sesuai prosedurnya. Di SMAN 1 Tugumulyo, ada pengarahan dari kepala sekolah tentang jalannya tata tertib.(05/14)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget