Image Hosting
Image Hosting


Tantangan Dihadapi Camat Syaiful Effendi
Tiga bulan menjabat sebagai Camat Lubuklinggau Utara II, Syaiful Effendi (50) menerima berbagai macam tantangan. Salah satunya aksi demo akan dilakukan pedagang yang menempati bangunan liar di Jalan A Yani. Namun camat ini mengaku tegar menghadapi cobaan tersebut. Apa maksudnya? Berikut penuturannya.

Leo Mura, Pasar Permiri
PRIA yang dilantik sebagai camat pada 15 Desember 2009 ditemui wartawan koran ini di kediamannya Jalan Garuda Hitam Kelurahan Pasar Permiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, kemarin (9/3) sore, kelihatan berwibawa. Ia juga mau berbagi cerita tentang aktivitasnya.
Kelahiran Lubuklinggau 30 Desember 1958 yang memiliki empat putri ini diangkat menjadi PNS pada 1985. Dengan lancar ia membahas masalah aksi demo sejumlah pedagang pada 12 Maret mendatang. Dengan gaya tenang, Syaiful memberikan pendapatnya.
“Silakan saja mereka melakukan demonstrasi, karena itu hak mereka menyampaikan aspirasi. Jika sesuai dengan aturan tidak ada penghambat bagi mereka tetapi jangan pernah bertindak anarkis pada aksi itu,” ujar Syaiful, dengan pandangan mata tajam. Lelaki berambut ikal ini menilai hal-hal seperti itu dianggap biasa. Apalagi ini berkaitan dengan pekerjaan dirinya selaku camat. “Namanya juga pekerjaan pasti ada suka dan dukanya,” tegas suami Sukarni dengan suara mantap.

Jelas saja Syaiful bisa berbicara demikian karena sebelumnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang tersebut. Bahkan peringatan kepada para pedagang dengan membongkar tempat mereka berdagang karena menggunakan Daerah Milik Jalan (DMJ).
“Namun sebagian pedagang masih bertahan memakai lokasi DMJ, jadi terpaksa kami kerahkan tim untuk menggusur lokasi bagi pedagang yang masih tetap bertahan,” ungkap Syaiful yang mengaku, kendati sekarang suasana panas tetapi harus menyikapi dengan kepala dingin.

“Saya berupaya menyikapi persoalan warga ini dengan kepala dingin. Jika disikapi dengan perasaan panas maka tidak akan ada penyelesaiannya,” ucap Syaiful bijaksana.
Mengenai program kerjanya, Syaiful menyebutkan terhitung tiga bulan mengkoordinir staf menjalankan program pemerintah. Terbukti saat menertibkan pedagang serta menjalani kebersihan di Kecamatan Lubuklinggau Utara II, ia hampir setiap malam memantau keamanan dan kebersihan di setiap kelurahan. Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bengkulu 1995 menganggap tindakan ini penting. Karena berkaitan langsung dengan keamanan dan ketertiban di 10 kelurahan di kecamatan tersebut.(*)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget