Pemenang “Ngebon” Qori dari Jawa
STL Ulu Terawas Juara Umum
STL ULU TERAWAS–Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 Kabupaten Musi Rawas (Mura), dengan menetapkan Kecamatan STL Ulu Terawas sebagai juara umum untuk kedua kalinya ternoda. MTQ yang ditutup oleh Bupati Mura, Ridwan Mukti diwakili Staf Ahli Bidang Kesra, Sutan Syahril Hafidin, Sabtu (6/3), dinilai kafilah dari sejumlah kecamatan tidak fair (jujur,red).
Apa pasal? Salah seorang anggota Kafilah berinisial Ai mengatakan, ada kafilah yang pernah menjadi juara meminjam qori alias ngebon dari Pulau Jawa. Sehingga ulah kafilah ini meresahkan peserta yang membawa peserta asli dari kecamatan. “Kami kecewa dengan panitia MTQ yang tidak selektif dalam menyeleksi peserta, karena ada kafilah yang “ngebon” qori dan qoriah dari Pulau Jawa. Misalnya qori dari Bandung, Sukabumi, dan Cirebon,” kata Ai kepada koran ini, akhir pekan lalu.
Ia mempertanyakan bagaimana hasil MTQ ini dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Mura, karena yang menang itu bukan asli dari warga Bumi Lan Serasan Sekentenan. “Kami dengar pemenang MTQ tahun ini meminjam banyak sekali qori dan qoriah dari luar daerah. Dan ini bukan rahasia lagi, karena sebagian kafilah kecamatan sudah tahu tentang masalah ini,” keluh Ai, yang berharap Mura pada MTQ tingkat Provinsi Sumsel akan dilaksanakan di Muara Beliti pada April 2010 mendatang, dapat lebih fair dalam mengirimkan peserta.
Pernyataan serupa juga dilontarkan kafilah lainnya berinisial Il. Ia menyayangkan sekali ulah kafilah yang menjadi pemenang MTQ 2010 dengan menerapkan sistem paket untuk menyewa qori dan qoriah dari Pulau Jawa. “Saya juga mendengar informasi bahwa kafilah yang menjadi pemenang meminjam qori qoriah dengan sistem satu paket. Sangat disayangkan setelah mereka mendapatkan uang dari kecamatan tersebut, maka setelah MTQ selesai mereka yang dipinjam itu pulang kembali ke daerah asalnya dengan membawa uang jutaan rupiah,” kata Il yang mengaku mendapatkan informasi satu paket qori dan qoriah yang disewa dihargai Rp 40 juta per paket.
Ia meneruskan, modus ngebon peserta ini dilakukan dengan cara kafilah bersangkutan menghubungi salah seorang ustadz yang sudah dikenal masyarakat yang menjadi penghubung. “Setelah itu ustadz tadi mengirimkan qori dan qoriah dari Provinsi Jawa Barat, untuk menjadi peserta dari kafilah yang akan bertanding di MTQ tingkat Kabupaten Mura. Soal harga paket sudah ditetapkan senilai Rp 40 juta per paket,” papar Il menyebutkan, ulah kafilah ini membuat peserta kecewa karena tak ada manfaat mengikuti MTQ karena dijamin peserta ngebon yang memiliki kemampuan serta teknik yang baik akan menjadi pemenang. Untuk itu, Il menyebutkan ulah dari kafilah kecamatan ini melukai hati guru ngaji di Kabupaten Mura, karena mereka merasa sia-sia memberikan pelajaran mengaji pada santri.
Tindakan ini mempengaruhi program kerja bupati Mura untuk mewujudkan Mura Darussalam yang sudah digulirkan beberapa tahun lalu. “Saya mendengar sendiri guru ngaji merasa kecewa atas ulah oknum kafilah dari kecamatan yang ngebon qori dan qoriah. Padahal jelas sekali bupati sudah mencanangkan program Mura Darussalam,” tambahnya.
Lantas bagaimana tanggapan panitia MTQ ke-38 Kabupaten Mura mengenai hal ini? Mendapatkan tudingan miring, Ketua Panitia MTQ ke-38 Kabupaten Mura, H Sulaiman Kohar membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan tak benar jika ada peserta yang ngebon karena panitia sudah melakukan seleksi administrasi dengan ketat. “Begini, sebelum pelaksanaan MTQ diadakan terlebih dulu ada panitia seleksi yang memeriksa administrasi peserta. Baik itu syarat-syarat mengikuti lomba sampai asal mereka juga diteliti sedemikian rupa berasal dari mana,” kata Sulaiman Kohar dihubungi, tadi malam.
Yang jelas, kata Sulaiman Kohar, panitia MTQ sudah bekerja semaksimal mungkin. Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk training centre (TC) menjelang MTQ tingkat Provinsi Sumsel akan dilaksanakan pada April mendatang. “Tempat untuk TC sedang disiapkan dan para pemenang itu akan mengikuti TC yang sudah kita agendakan menjelang MTQ tingkat Sumsel,” tambah Sulaiman membenarkan, juara umum MTQ ke-38 Kabupaten Mura dipertahankan Kecamatan STL Ulu Terawas, yang pada MTQ 2009 lalu di Sukakarya juga menjadi juara umum. Diurutan kedua ditempati Kecamatan Jayaloka yang menyisihkan kafilah dari kecamatan lainnya.(06)
0 komentar