Di Rupit Enam Siswa Mengundurkan Diri
LUBUKLINGGAU–Sedikitnya 2.000 pelajar di Kota Lubuklinggau dan 7.715 pelajar di Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2009/2010. Dan Senin (29/3), hari pertama pelaksanaan UN untuk tingkat SMP/MTs baik negeri maupun swasta, dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelaksanaan itu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Lubuklinggau, Septiana Zuraida, melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi (Dikmenti), Agusni Effendi mengatakan, pelaksanaan UN kali ini berbeda dengan pelaksanaan UN SMA yang dilaksanakan Senin(22/3) hingga Jumat (26/6) lalu. “Sebab pelaksanaan UN ini sesuai dengan peraturan dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan BNSP. Dan untuk hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP ini tidak ada hambatan seperti kekurangan lembar soal atau lembar jawaban,” kata Agusni.
Kemudian pada saat dilakukan pemantauan dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB, juga tidak ditemukan kecurangan dilakukan para pelajar atau peserta UN.
Sementara Kadisdik Kabupaten Mura, Edi Iswanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti), Imam Hanafi mengungkapkan hal yang sama. Di hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP di Kabupaten Mura tidak ditemukan kendala sedikitpun, dan kegiatan ini berjalan sesuai dengan jadwal dan POS. Lembaran Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang sudah dilakban langsung diantar ke Diknas, kecuali untuk kawasan daerah tertentu, seperti Kecamatan Nibung, Rawas Ilir, dan Rawas Ulu. “Sebab daerah tersebut jaraknya jauh sehingga memakan waktu,” jelasnya.
Kemudian untuk pelaksanaan UN di Rupit yang merupakan Sub Rayon 9 Kabupaten Mura diikuti 311 peserta, dan terdapat enam siswa yang mengundurkan diri. Peserta UN berasal dari SMPN Rupit ada 266 siswa, sedangkan MTs Rupit 35 siswa, ditambah SMP Al Mardirah hanya delapan siswa. “Pelaksanaan UN berjalan lancar, baik distribusi soal maupun kelengkapan peserta tidak ada masalah,” Kata kepala SMPN Rupit, Mario, Senin (29/3).
Diakui Mario, terdapat enam orang yang tidak mengikuti UN kali ini, keseluruhannya menurut informasi dari pihak keluarga sudah menikah sehingga mereka berhenti sekolah. Masing-masing yang tidak mengikuti UN ini diantaranya, tiga siswa SMPN Rupit dan tiga siswa lagi berasal dari MTs Rupit.
Selain itu juga, menurut Mario, pelaksanaan UN Sub Rayon 9 ini juga mendapat pengawasan tim independent, baik dari kalangan mahasiswa maupun dari pihak lainnya. Diharapkan para siswa benar- benar mempersiapkan diri menghapi UN, sehingga dapat menjawab soal-sol dengan benar sesuai apa yang telah diajarkan dewan guru selama ini.
Untuk menghadapi UN para siswa memang sudah diberikan pelajaran ekstra diluar jam pelajaran, dengan memberikan pelatihan menjawab soal UN tahun sebelumnya dan prediksi soal yang kemungkinan menjadi pertanyaan pada UN 2010. Selain itu para siswa diminta untuk mencari dan menggali bahan lainnya yang kemungkinan akan dapat meningkatkan pengetahuan mereka dalam menghadapi UN.(11/16)
0 komentar