Kader PDIP Dukung Isa
MUSI RAWAS–Perang opini antara timses pasangan Senen-Sudirman (SS) dengan pasangan Isa-Agung (MISI-AGUNG) untuk mendapatkan dukungan dari HM Syarif Hidayat, figur paling berpengaruh di Muratara serta Musi Tengah, sepertinya tak bisa dihindari.
Jika sebelumnya, Gabriel H Fuady selaku timses SS menuding pernyataan ketua tim pemenangan MISI-AGUNG, A Bastari Ibrahim, hanyalah wujud emosional, kini giliran tertuding menyampaikan bantahan.
Kepada sejumlah wartawan, Selasa (23/3), A Bastari Ibrahim mengatakan, dirinya selaku ketua tim pemenangan MISI-AGUNG sangat menyesalkan pernyataan Gabriel H Fuady. “Saya menilai apa yang disampaikan Gabriel, kurang cerdas. Saya pikir statemen seperti itu bukannya menimbulkan simpatik, malah sebaliknya antipati. Artinya, dari statemen tersebut, sangat nampak sekali rasa kepanikan dari kubu SS. Sosok Syarif Hidayat adalah figur sangat kharismatik di Musi Rawas. Dia bukan hanya milik Muratara, tapi milik Kabupaten Mura secara keseluruhan,” terangnya.
Jadi lanjut Ketua Fraksi Bhinneka Tunggal Ika DPRD Kabupaten Mura itu, soal kemana Syarif Hidayat akan memberikan pilihan politiknya, silakan para pendukung fanatiknya bertanya langsung kepada yang bersangkutan. “Kalau ditanya dengan A Bastari Ibrahim, sudah barang tentu jawabnya ke Isa-Agung. Jadi biar jelas, silakan tanya langsung ke beliau (Syarif Hidayat),” sarannya.
Masih menurut Bastari, figur seperti HA Karim AR, Syarif Hidayat dan lain sebagainya adalah tokoh-tokoh milik Mura. Jadi, siapapun yang datang kepada mereka pasti direstui. “Saya pikir tidak hanya SS dan MISI-AGUNG, jika Ridwan Mukti datang ke rumah mereka berdua, pasti akan mendapatkan restu,” ungkap mantan Kades Pauh Kecamatan Rawas Ilir itu politis.
“Perlu saya tegaskan kembali bahwa dukungan Syarif Hidayat terhadap MISI-AGUNG bukan mengada-ada. Untuk jelasnya silakan bertanya langsung dengan bersangkutan,” tambahnya lagi.
Oleh karena itu, Bastari mengimbau agar masing-masing pihak jangan terjebak oleh statemen murahan. ”Kita boleh berbeda pendapat. Tapi ingat, yang kita jual adalah program. Perlu saya sampaikan, Isa Sigit bukan tipikal orang yang mudah sakit hati sebagaimana dituding Gabriel. Itu tidak benar. Majunya Isa Sigit karena diminta oleh partai koalisi. Bahkan proses meminta kesediaan Isa Sigit ini cukup lama, hingga dia bertemu dengan Agung,” ceritanya.
Saat bertemu Agung, dan mendengar visi misinya yang luar biasa, barulah Isa Sigit termotivasi dan bersedia maju menjadi kandidat bakal calon bupati.
“Yang meminang Isa Sigit itu, kami partai koalisi. Bukannya Isa Sigit meminang kami. Makanya kami terlambat mendaftar ke KPU Mura karena masih mencari figur yang cocok serta ideal untuk memimpin Kabupaten Mura lima tahun kedepan,” sambungnya.
Selama itu kata Bastari, pembangunan di Kabupaten Musi Rawas lebih bernuansa program politik, karena dipimpin seorang politisi sehingga sentuhan teknokratnya sangat minim.
Sedangkan sosok MISI-AGUNG, terutama Isa Sigit, tentu tidak perlu diragukan lagi. Dia seorang religius dan belum pernah masuk daftar hitam dalam karier PNS-nya.
“Belum ada cacatnya, apalagi cacat asmara. Track Recordnya masih bagus dan bisa dipercaya. Beranjak dari figur seorang guru dan telah berbaur dengan masyarakat di pedesaan. Jadi Isa Sigit tahu persis bagaimana kondisi masyarakat kita di pedesaan, karena hampir seluruh hidupnya diabadikan untuk masyarakat arus bawah,” paparnya.
Secara pribadi ucap Bastari, dirinya sangat simpati dengan figur seorang Gabriel H Fuady, karena dia merupakan aset Kabupaten Mura. “Tapi dengan statemennya, saya sangat kecewa. Karena statemen itu tidak pantas diucapkan seorang Gabriel. Apalagi saya tahu, selama ini jengkot Gabriel selalu dingin, tapi sekarang kenapa jenggotnya kepanasan. Marilah kita berkompetisi secara santun dan cerdas supaya mendapat simpati rakyat. Saya khawatir, kalau pola-pola semacam ini dilakukan tim-tim lain, itu akan menimbulkan antipati dari masyarakat,” pungkasnya.
Kader PDI Dukung Isa
Terpisah, salah seorang pengurus PAC PDIP Kecamatan Karang Jaya, Cik Tamim secara terang-terangan telah memastikan akan mendukung pasangan MISI-AGUNG. Menurutnya, MISI-AGUNG sangat cocok untuk memimpin Mura lima tahun kedepan.
“Saya selaku kader partai sangat kecewa dengan PDIP. Katanya partai terbesar di Mura tapi tidak bisa mengusung calon sendiri. Kalau boleh saya sampaikan, memang benar PDIP berlambang binatang, tapi jangan sampai hati seperti binatang. Saya juga mengibaratkan PDIP bagaikan seekor binatang ketika melihat rumput yang rindang (subur). Tanpa pikir panjang, rumput itu langsung diterkam. Tidak tahunnya, di dalam rumput terdapat racun yang sangat mematikan,” sindirnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan kepada Hj Ratnawati Ibnu Amin, selaku figur yang punya andil besar memajukan PDIP di Kabupaten Mura, segera tentukan sikap sehingga pendukung diakar rumput juga dapat menentukan pilihan.
Mengenai keadaan kader PDIP di arus bawah, Cik Tamim memastikan terpecah. Bisa jadi mayoritas kader dan simpatisan akan menentukan pilihannya sendiri keluar dari instruksi DPP PDIP. Sebagai wujud dukungannya kepada Isa-Agung, Cik Tamim bersedia mengukir rambutnya dengan huruf I-A (Isa-Agung).(03)
0 komentar