Image Hosting
Image Hosting





foto Istimewa
KONSER : Suasana konser kartu As SOUNBLASZ, musik rame-rame di GOR Bumi Silampari Lubuklinggau, tadi malam Kamis, (25/3).
Kartu As Si Bungsu dari Telkomsel Merajai Pasar

Telkomsel mempunyai tiga produk terkenal, Kartu Hallo, Simpati dan Kartu As. Ketiganya memiliki segmentasi dan keunggulan masing-masing. Meskipun ‘bungsu’ Kartu As justru merajai pasar dibandingkan dua produk sebelumnya. Berikut laporannya.

Rehanudin Akil, Lubuklinggau
DUA jam sebelum perhelatan konser musik kartuAs SOUNDBLASZ di Gedung Olahraga (GOR) Bumi Silampari Lubuklinggau, tepatnya pukul 15.00 WIB, Kamis (25/3), saya menyambangi kantor sub branch Grapari Telkomsel Lubuklinggau. Di VIP room kartu Hallo, saya diterima Branch Manager Telkomsel Bengkulu Iwan Kurniawan Satibi dan SPV SOO (Sales and Outlet Operation) Telkomsel Lubuklinggau, Dheni Haryanto.

Kehadiran Iwan Kurniawan Satibi di Kota Lubuklinggau terkait event konser musik kartuAs SOUNDBLASZ. Mengingat Sub Branch Telkomsel Lubuklinggau berada di bawah Branch Telkomsel Bengkulu. Kendati demikian karena Dheni Haryanto tuan rumah dan dianggap lebih memahami situasi kota berjuluk Sebiduk Semare, perbincangan banyak diarahkan kepada Dheni. “Silakan dengan Mas Dheni, saya mendampingi saja,” tutur Iwan.

Menurut Dheni, launching Kartu As perdana pada 2004, paling belakangan dibandingkan dengan kartu Hallo dan Simpati. Kendati demikian ketiga produk tersebut memiliki segmentasi dan kelebihan masing-masing. Sebut saja misalnya kartu Hallo segmentasinya orang yang mapan, kelas menengah ke atas. Makanya tidak heran jika pelanggan (customer base)nya terbatas, karena jumlah kelompok masyarakat tersebut memang tidak banyak.

“Salah satu keunggulan kartu GSM kartu Hallo pascabayar menjamin sepuasnya kepada pelanggan melakukan komunikasi. Karena tidak mungkin pelaku bisnis mapan atau pejabat terputus pembicaraannya gara-gara kehabisan pulsa. Selain itu untuk penggila internet, Kartu Hallo jawaranya karena unlimited,” papar Dheni.

Sedangkan kartu Simpati awalnya membidik segmentasi pasar kelas menengah ke bawah, kendati dalam perkembangannya diminati semua level konsumen. Kartu Simpati cukup unggul dengan program talkmania (TM).

Lantas bagaimana dengan anak bungsu Telkomsel, kartu As? Ternyata produk satu ini, semula diarahkan membidik pasar kawula muda. Makanya kartu As dikenal dengan sebutan raja sms (short Message service/layanan pesan singkat). Hal itu sengaja dilakukan Telkomsel, karena memahami karakter anak muda yang lebih suka SMS-an. “Kebanyakan remaja suka menyimpan cukup lama SMS dari orang-orang spesialnya,” imbuh Dheni.

Apa kaitannya dengan event konser musik kartuAS SOUNDBLASZ? Konser musik yang menghadirkan kelompok band terkenal, atau yang sedang naik daun seperti The Potter’s merupakan apresiasi Telkomsel kepada customer base notabene mayoritas kawula muda.

Selain itu konser musik di Lubuklinggau sebagai kelanjutan program “Musik Rame Rame” pada 40 kota di Sumatera dengan total 70 kali show, sejak 5 Maret 2010 hingga November 2010. Selain masyarakat pencinta musik, event akbar ini sekaligus menjadi ajang pertemuan para member Gen’ Asik yang merupakan komunitas pelanggan kartu AS.

“Kendati identik dengan kawula muda, kartu As juga lebih familiar karena membidik geografi sub urban. Yaitu kawasan di luar kota besar tetapi memiliki pertumbuhan ekonomi secara cepat, seperti Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya,” timpal Iwan.

Kemudian Dheni melanjutkan kembali, wilayah kerja Branch Telkomsel Bengkulu meliputi beberapa kantor sub branch antara lain Grapari Lubuklinggau. Sedangkan sub branch Lubuklinggau mempunyai wilayah kerja Kabupaten Musi Rawas, Rejang Lebong dan Lebong.
“Sub branch Telkomsel Lubuklinggau menguasai 85 persen pasar sellular, sebagian besar customer basenya dari kartu As” tutup Dheni.(*)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget