Image Hosting
Image Hosting

*Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan
MUSI RAWA
S-Masyarakat di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau harus waspada mengkonsumsi kerupuk inul yang masih dijual bebas dipasaran.
Pasalnya, dari hasil Laboratorium Bengkulu, diketahui kerupuk ini mengandung pewarna (Rhodamin) yang dapat menyebabkan kanker, penyakit ginjal, hingga kematian.
Tim Disperindagsar Kabupaten Musi Rawas telah menemukan kerupuk dengan bentuk panjang yang masih dijual bebas oleh pedagang di pasar tradisional Megang Sakti. Kuat dugaan asal kerupuk inul ini dari olahan industri rumah tangga di Kota Lubuklinggau.
Kadisperindagsar Kabupaten Musi Rawas, Priskodesi saat dikonfirmasi melalui Kasi Pengawasan dan Perlindungan, Armansyah membenarkan bahwa kerupuk inul sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama kerupuk berwarna merah.
“Kerupuk ini disebut kerupuk inul karena bentuknya panjang dan masyarakat menganggap mirip dengan penyanyi inul dilihat dari bentuknya. Kami sebelumnya sudah mendapatkan edaran dari Lab Bengkulu yang memeriksa sampel kerupuk inul pada Juli 2009 lalu, dan hasilnya memang mengandung zat pewarna,” jelas Armansyah, Sabtu (12/12).
Ia menyebutkan kerupuk inul memiliki tiga warna, merah, hijau, dan kuning. Dari tiga warna tersebut, yang merah dominan menggunakan Rhodamin setelah diperiksa ulang di Lab Bengkulu. “Hasil pemeriksaan kerupuk itu memang positif mengandung Rhodamin. Kami memiliki bukti kalau kerupuk inul yang dibawa dari pasar Megang Sakti berasal dari Lubuklinggau. Jadi yang membuatnya orang Lubuklinggau,” papar Armansyah sembari menyebutkan ciri-ciri kerupuk inul antara lain, saat digoreng warnanya menjadi lebih mengkilat, dan rasanya gurih. Dari segi bentuk kerupuk agak beda dengan kerupuk biasa dengan bentuk agak panjang.
Guna mengantisipasi agar kerupuk inul tidak banyak beredar, Armansyah hanya mengingatkan masyarakat hati-hati untuk mengkonsumsi atau menyantapnya bersama makanan lain.
“Kami sendiri akan melakukan sosialisasi dengan turun ke sejumlah pasar tradisional untuk mengecek apakah ada atau tidaknya kerupuk inul yang dijual bebas,” jelas Armansyah.
Untuk diketahui, uji lab terhadap produk ini semula dilakukan Badan Ketahanan Pangan Musi Rawas dengan maksud melihat sejauhmana penggunaan pewarna pada makanan dan minuman (Makmin). Menurut Armansyah, dari tiga warna kerupuk inul tersebut diketahui yang warna merah positif mengandung Rhodamin. “Biasanya dikonsumsi warga yang tinggal di pedesaan. Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat waspada jika menyantapnya dengan makanan lain, karena sangat berbahaya bagi kesehatan,” tegas Armansyah.(06)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget