Image Hosting
Image Hosting

*) Komitmen Lily Martiani Maddari, Ketua DPD PG Mura Terpilih

Musyawarah Daerah (Musda) VIII Partai Golongan Karya (PG) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Musi Rawas (Mura), telah usai dilaksanakan, Selasa (22/12). Prediksi sebagian orang bahwa suhu politik di arena Musda kali ini bakal meninggi tidak terbukti. Sebaliknya, Musda berjalan tenang layaknya reuni atau lepas kangen para kader partai berlambang beringin. Amanat Musda menetapkan, Lily Martiani Maddari, menjadi Ketua DPD PG Mura masa bhakti 2009-2015. Bagaimana komitmen Srikandi satu ini untuk membesarkan Golkar? Berikut laporannya.
Rehanudin Akil-Lubuklinggau
MASTER of Ceremony (MC) alias pemandu acara terlaris di Kota Lubuklinggau, H Luthfi Ishak secara sadar pada acara penutupan Musda VIII PG DPD Mura, Selasa (22/12), menyebutkan kado istimewa di Hari Ibu, atas terpilihnya Lily Martiani Maddari, menjadi DPD PG Mura masa bhakti 2009-2015. Pilihan kata tepat barangkali sebagai lukisan suasana kondusif pada proses suksesi kepemimpinan di tubuh PG Mura kali ini.

Lily demikian sapaan wanita kelahiran Lubuklinggau, 27 Juni 1971, secara runut dan gamblang menyebutkan suasana kondusif dan lancar Musda sebagai lukisan suasana batin para kader Golkar yang merindukan kebersamaan dan persatuan demi kejayaan PG.

“Inilah momentum yang baik untuk merekatkan kembali jiwa para kader yang sempat merantau ke partai lain hanya karena perbedaan. Komitmen saya untuk mengembalikan kejayaan Golkar harus diawali dengan pemetaan dan mempersiapkan kekuatan internal partai. Tiada keraguan di hati saya, untuk mewujudkannya harus mendapat dukungan secara luas dari semua elemen Golkar,” papar Lily.

Satukan visi, misi dan persepsi, rapatkan barisan, tumbuhkan semangat perjuangan, atur langkah perjalanan dan tingkatkan rasa kebersamaan, ajaknya. Tidak kalah penting, kader Golkar harus melaksanakan konsolidasi secara total, berbuat terbaik dengan kerja maksimal “Rebutkan kepercayaan dan kecintaan rakyat Mura terhadap Partai Golkar. Pastikan menjadi pemenang pertama, dalam setiap mengikuti proses demokrasi di Bumi Lan Serasan Sekentenan,” seru Lily.

Keinginan untuk eksis di dunia politik, lanjutnya, membuat dunia bisnis yang telah Ia geluti puluhan tahun tinggal kenangan. Karena sistem perpolitikan tanah air, tidak memungkinkan menjalankan peran ganda. Yaitu sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masa bhakti 2009-2014 dari Partai Golkar sementara dilain sisi mengantongi agenda bisnis. “Apalagi sekarang beban tugas saya bertambah berat atas amanah Musda VIII PG Mura,” imbuhnya.

Bila masih ada pihak yang meragukan kepemimpinan srikandi satu ini lantaran belum berpengalaman, sepertinya tidak terbukti. Sebagaimana dinyatakan wakil ketua DPD PG Tingkat I Sumsel H Nasrun Madang. Bahwa Lily, merupakan kader PG potensial dan memiliki karakter pejuang. Niat maju dan merebut posisi ketua pada Musda VIII DPD PG Mura 2009, tidak bisa dilakukan semua kader.

Prestasinya sebagai peraih suara terbanyak se-Sumsel pada Pemilu Legislatif lalu untuk DPRD Provinsi Sumsel, bisa dikatakan bukti nyata bahwa wanita satu ini cukup piawai dalam berpolitik. Ditambah lagi saat ini dirinya dipercaya menjadi pengurus di DPD Partai Golkar Sumsel tentu sebuah bentuk pengakuan bahwa dirinya memang memiliki kapasitas, kapabilitas, serta kompetensi.

Selain itu ketatnya persaingan dalam ranah politik tidak membuat istri dari Bupati Mura, Ridwan Mukti ini menyerah. Untuk mendapat dukungan suara dari masyarakat, ibu tiga anak ini pada musim pemilu legislatif 2009 lalu rutin turun ke tengah masyarakat untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi. Tidak hanya masyarakat yang ada di Kota Lubuklinggau saja, bahkan masyarakat yang tinggal di pelosok desa di Kabupaten Mura juga didatangi Lily.

Makanya saat perhitungan perolehan suara Lily mendulang suara yang cukup signifikan meski pencalonannya berada di nomor urut 2. Hal itu wajar diraih, karena dia rutin turun ke masyarakat dalam setiap moment pengajian ibu-ibu hingga pengajian akbar di tiap kecamatan, setiap desa di Kabupaten Mura cara Lily memperkenalkan diri ke masyarakat dinilai cukup merata.

Pengalaman politik singkat tetapi berharga cukup menjadi bekal bagi Ibu dari Nurul (17), Tata (12) dan Aksa (3) ini, untuk meneruskan estafet kepemimpinan di PG Mura pada periode enam tahun ke depan. “Kekuatan Golkar terletak dipundak semua elemen partai. Makanya, kemampuan memformulasikan dan mengelola perbedaan menjadi amunisi untuk kebangkitan dan kejayaan Golkar. Perbedaan tidak harus menyebabkan perpecahan. Analoginya, kayu bersilang di bawah tungku menghasilkan api. Energi api yang timbul dapat dimanfaatkan untuk keperluan memasak makanan dan minum. Kalau kayu dibawah tungku tidak disusun silang, ditumpuk-tumpuk dan dipaksakan berbaris lurus maka api sulit untuk dinyalakan,” pungkasnya. (*)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget