Image Hosting
Image Hosting

LUBUKLINGGAU-Berdasarkan temuan anggota Komisi IV DPR RI beras miskin (Raskin) di Provinsi Sumsel tidak layak dikomsumsi. Mereka menilai raskin tersebut terlalu banyak menir-nya (sisa butir halus penumbukan padi, Red).
Terkait temuan ini, Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Mura Beliti, Meizarani, menjamin raskin di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas berkualitas baik. “Kalau masyarakat mendapatkan raskin tidak layak komsumsi silakan dikembalikan dan kami siap menggantinya,” tegasnya didampingi Kepala Gudang Bulog, Zamzami kepada Linggau Pos, Kamis (17/12).
Lebih lajut dia menjelaskan, pihaknya tidak mungkin secara sengaja mendistribusikan beras yang sudah rusak. Meski demikian tidak menutup kemungkian ditemukan ada beras rusak yang disebabkan berbagai kendala. Mungkin beras terlalu lama di gudang.
“Dalam sistem pendistribusian, beras stok lama dikeluarkan lebih dulu sehingga tidak terlalu lama di gudang. Perputaran beras keluar-masuk gudang terjadwal sesuai waktu pendistribusiannya,” jelasnya.
Menurut dia, adanya temuan beras rusak di Palembang wajar-wajar saja. Sebab petugas di sana mengelola beras ribuan ton. “Bisa saja tanpa sepengetahuan kepala gudang satu atau dua karung beras lama terselip. Mengurusi beras ribuan ton, bisa saja terselip,” katanya.
Dalam setiap bulan pihaknya menyediakan stok 1.000 ton beras. Beras tersebut didistribusikan ke Kota Lubuklinggau 182 ton per bulan, sedangkan Kabupaten Musi Rawas 722 ton. Sehingga totalnya 904 ton per bulan.
“Namun persedian beras di gudang tidak boleh kosong. Walupun didistribusikan kondisi stok diupayakan 1.000 ton. Artinya ada yang didistribusikan kepada masyarakat juga tetap mendatangkan beras dari bulog provinsi. Stok beras tidak boleh kosong untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal tak diinginkan. Misalnya, bencana alam,” jelasnya.(02)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget