Image Hosting
Image Hosting

Jalan Ulak Mengkudu Putus

Selasa, 29 Desember 2009


*Lalin Macet Total

EMPAT LAWANG–Jalan provinsi yang merupakan satu-satunya jalan
menghubungkan Tebing Tinggi, ibukota Kabupaten Empat Lawang dengan lima kecamatan lain, seperti Talang Padang, Pendopo, Paiker, Muara
Pinang, dan Ulu Musi putus.
Jalan yang terletak di Desa Ulak Mengkudu Kecamatan Tebing Tinggi
persis di pinggir Sungai Musi kini semakin amblas, tak ayal lagi lalu
lintas menjadi macet total.
Tidak satu pun kendaraan yang berani melintas, hanya beberapa
pengendara sepeda motor yang nekad berani nerobos jalan amblas
yang kini licin dan semakin memprihatinkan.
Kerusakan jalan itu ditinjau Bupati Empat Lawang, H Budi
Antoni Aljufri, didampingi Sekda H M Eduar serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum, H Ismail Hanafi.
Dalam kesempatan ini, bupati menyampaikan pihak ketiga
sudah melakuan pembuatan plat maker, tapi belum juga bisa mengatasi
masalah karena dibagian bawah jalan merupakan aliran sungai. Itulah yang mengakibatkan tanah amblas.
Kedepan, lanjut HBA, pihaknya mengusulkan pembangunan jembatan
penghubung atau membuka jalur lain sehingga jalan terbuka, dan kejadian ini bukan lagi jalan amblas tetapi bencana alam yang merugikan masyarakat Empat Lawang, khususnya perekonomian masyarakat. HBA berharap kepada pemerintah provinsi untuk dapat membantu perbaikan jalan itu. “Tampaknya terjadi kesalahan analisis, dan jalan ini makin amblas, jadi dana Rp 800 juta untuk perbaikan
jalan tidak berbekas,” ungkap HBA.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Empat Lawang, H Ismail Hanafi. Ia menyatakan, pembuatan jembatan atau relokasi jalan merupakan alternatif yang tetap mengatasi kemacetan jalan akibat amblas.
Setelah dipelajari, kata Ismail, pembukaan jalan baru hanya sepanjang 1
km saja, dan tidak akan banyak mengeluarkan dana. “Sebab, dana untuk merelokasikan jalan hanya Rp 2,5 miliar. Jadi, pembukaan jalan juga lebih baik,” terangnya.
Untuk diketahui, jalan Ulak Mengkudu ini lumpuh total membuat antrian
kendaraan mencapai 3 km. Para sopir hanya menunggu keajaiban pekerja
di lapangan agar jalan dapat dilalui, namun tidak sedikit sopir
mengeluh karena jalan macet total.
Seperti dialami Endang, salah seorang sopir angkutan bus kota yang
ingin melintasi jalan Desa Ulak Mengkudu mengatakan, sejak pukul 10.00 WIB sudah menunggu dan antri di jalan. Tentu saja ini membuatnya mengalami kerugian. Betapa tidak pelayanan penumpang menjadi terhambat, bahkan penumpang tidak segan-segan turun dan berjalan kaki melintasi jalan amblas.”Harus ada solusi cepat dari pemerintah. Kalau tidak seperti ini jadinya. Bukan saya saja yang
rugi tapi orang banyak,” pungkasnya.(08)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget