UTAMA

Los Angeles - Inilah film terlaris satu dekade, 2000-2009, mulai dari The Lord of The Rings: Return of The King, Finding Nemo sampai Trafick. The Lord of the Rings: Return of the King (2003). Film ini sekarang terlihat tak sepintar ketika pertama kali ditayangkan enam tahun lalu. Dulu, Peter Jackson sang sutradara dan semua bintang Hollywood serta dunia sangat mengaguminya. Tepat sebelum Natal 2001, debut The Fellowship of the Ring menghasilkan banyak pujian kritis dengan pencapaian keuntungan lumayan besar, US$47 juta, pada akhir pekan pertama penayangannya. Dari sana, waralaba The Lord of The Rings mulai meroket di Hollywood dan di seluruh dunia.

Hebatnya, tak hanya meraih kesuksesan materi karena selalu masuk jajaran film terlaris, film trilogi ini The Return of the King mampu menyapu bersih Academy Awards. Sebanyak 11 nominasi penghargaan berhasil dimenangkan oleh film ini. Mulai dari Musik Terbaik sampai Gambar Terbaik. Ini merupakan pencapaian tertinggi Jackson setelah Godfather III.

Setelah itu lahirlah The Chronicles of Narnia yang sampai kini mencari formulanya.
Finding Nemo (2003) yang dirilis Pixar menjadi film animasi raksasa dekade ini. Layak dipilih di antaraWall-E, A Bug's Life, Monster Inc dan The Incredibles. Pasalnya, Finding Nemo laku secara komersil dengan berhasil meraup US$860 juta di seluruh bioskop dunia. Hasil itu di luar pemasukan dari hasil penjualan DVD dan merchandise.

Sekadar catatan, sampai saat ini belum ada film sejenis yang mampu menandingi kesuksesan Finding Nemo. Termasuk mampu mengangkat kesederhanaan cerita dengan mengoptimalkan animasinya. Jika pun ada yang mampu menyaingi, itu hanya mampu dilakukan Pinokio dan Snow White yang tak lain dua film pendahulunya.

Harry Potter and the Sorcerer's Stone (2002) novel fenomenal karya J.K. Rowling sangat diminati dan menjadi best seller. Begitu juga dengan karya filmnya yang diproduksi Warner Bros. Di akhir pekan pemutaran perdananya, film ini mampu meraih US$90 juta dan total untuk seluruh dunia US$974 juta. Pasca kesuksesan itu, semua film waralaba Harry Potters selalu diminati penonton film.

My Big Fat Greek Wedding (2002) adalah film lain yang memberikan kesan mendalam. Cerita tentang pernikahan dan konsep berkeluarga ala Yunani dengan biaya US$5 juta yang terkemas secara drama komedi itu begitu mengena di hati. Dampaknya, produser untung 71 kali lipat dari dana yang sudah diinvestasikan.

Itu sudah sepantasnya, karena film ini mampu menghibur dan membuat tertawa jutaan orang yang menontonnya. Bahkan, sampai kini pun filmnya masih layak untuk ditonton.

Shrek (2001) besutan DreamWorks yang meraih keuntungan US$450 juta di seluruh dunia menjadi salah satu film fenomenal di dekadenya. Animasi berpadu budaya pop humor sinis mampu mengangkat dan disukai pecinta film. Mike Myers, Eddie Murphy dan Cameron Diaz mampu menghidupkan cerita, karena mengisi suaranya.

Meski pun joke Shrek saat ini terdengar tak lucu lagi, film ini setidaknya telah mampu memikat jutaan pasangan mata orang yang menontonnya. Filmnya pun telah dibuat dua lanjutannya.

Menyusul Moulin Rouge (2001) yang tercatat mampu membawa pembaharuan film drama musikal. Setelah dua dekade mati suri, musikal berlatar belakang kota Chicago ini mampu menghidupkannya. Film ini mampu memenangkan Best Picture Academy Award 2003, film drama musikal kolasal ini di seluruh dunia sukses mendulang penghasilan kotor lebih dari US$600 juta. Moulin Rouge pastinya terjaga kualitasnya.

Kesuksesan itu pun disusul film drama musikal lainnya, seperti High School Musical 3: Senior Year yang sangat sukses meraup US$250 juta di seluruh dunia.

Hasil-hasil itu setidaknya diikuti film-film lainnya. Kata lainnya, sepanjang dekade ini film masih bisa dijadikan bisnis yang menjanjikan banyak keuntungan.

Sekadar mengingatkan, sepertinya Avatar yang masih tayang di layar bioskop dunia akan masuk ke dalam jajaran film tersukses dekade ini. Semoga. (net)