Image Hosting
Image Hosting

*)Sosok H Rodi Wijaya, Tokoh Muda Partai Golkar
Suksesi kepemimpinan partai Golongan Karya (Golkar) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Lubuklinggau tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah nama kandidat telah digadang-gadangkan bakal meramaikan bursa pemilihan ketua DPD partai berlambang pohon beringin. Salah satu nama cukup diperhitungkan adalah tokoh pemuda cerdas dan religius H Rodi Wijaya. Berikut petikan perbincangan dengan politisi flamboyan itu.
Rehanudin Akil-Lubuklinggau
PARTAI Golkar (PG) dibawah kepemimpinan Aburizal Bakrie dengan tema perjuangan, ‘bangkit dan rebut kembali kejayaan dan kebesaran Golkar’. Kian menambah ghiro (semangat) dan menggelorakan jiwa muda Rodi Wijaya, untuk mengembalikan Golkar pada masa keemasannya. Demikian kalimat pertama yang diungkapkan pria kelahiran Lubuklinggau, 06 Maret 1975, saat disambangi Linggau Pos, Selasa (15/12), dikediamannya Jalan Yos Sudarso KM 7 No. 18 Kelurahan Marga Mulya Kota Lubuklinggau.

Berbekal cita-cita dan harapan besar, Rodi demikian mantan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas periode 2004-2009 dari fraksi Golkar, bertekad bulat membawa Golkar Kota Lubuklinggau menjadi partai terbesar dan diperhitungkan. Tidak saja sekedar berharap, menurut mantan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan/IESP (sekarang Ekonomi Pembangunan,red) UNSRI Palembang. Kedikjayaan Golkar bisa direbut kembali jika pola kepemimpinan, aspiratif, demokratis, transformasional bukan transaksional.

“Sebab bukan rahasia umum dalam beberapa periode terakhir, eksistensi atau kinerja PG Kota Lubuklinggau mengalami penurunan cukup drastis. Sebagai kader muda Golkar dan putera asli Lubuklinggau, tidak mau hal itu terus terjadi. Dan kunci persoalannya terletak pada kemampuan ketua DPD dalam menjalankan amanah Musda Golkar,” papar suami Diana Ruffini yang juga ayah dari Ertha Qayla Afifah dan M Ale Al Abiyyu Wijaya.

Kepemimpinan muda, lanjutnya, bukan sekedar wacana yang terhenti pada kupas tuntas dalam forum-forum ilmiah, melainkan sudah menjadi kebutuhan utama untuk lebih cepat menjawab tantangan zaman. Demikian halnya dengan DPD PG Kota Lubuklinggau. Jika melihat secara objektif kondisinya sekarang, maka tidak ada jaminan pada lima tahun kedepan bahwa Golkar masih eksis di Lubuklinggau.

“Boleh jadi ada yang menilai pandangan saya terlalu naif, berlebihan atau bahkan terlalu pesimis. Tetapi, faktanya tidak sedikit di suatu daerah partai besar tersingkir total dan tidak lagi menjadi pilihan rakyat. Sementara sejumlah partai politik baru terus melakukan perbaikan, inovasi kepemimpinan, lebih aspiratif, menjawab setiap persoalan faktual masyarakat. Akibatnya, termasuk Golkar yang terlanjur dikenal dan dipahami rakyat sebagai partai lawas pun cenderung ditinggalkan. Solusinya, segera berbenah, bangkitlah sekarang juga dari tidur panjang. Harus berani dan legowo menerima apa sesungguhnya yang diinginkan rakyat dan lakukan perubahan,” tandas alumni S2 MAP Stisipol Palembang.

Berbekal visi, tokoh muda bersama kader mengembalikan kejayaan Golkar, Rodi berkomitmen untuk menghimpun semua elemen dan fungsionaris PG yang sudah cukup lama tidak diberdayakan. Untuk itu regenerasi kepemimpinan, pemasukan darah segar di kepengurusan DPD PG Kota Lubuklinggau menjadi keniscayaan.

“Insyaallah bila direstui Allah SWT, dan didukung semua komponen PG yang menghendaki perubahan. Saya siap mengemban amanah, menjadi ketua DPD Golkar Kota Lubuklinggau, periode 2009-2015,” harapnya. (*)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget