SEMENTARA disela-sela kepanikan petugas Sat Pol PP Kabupaten Mura dan warga saat melihat api, kemarin, peristiwa memalukan terjadi. Satu unit mobil PBK milik Pemkab Mura Nopol BG 4006 HJ tidak berfungsi akibat kehabisan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Kronologisnya, ketika empat petugas piket melihat api mulai membesar bergegas memberitahu petugas PBK. Saat itu satu unit mobil PBK yang berada sekitar 50 meter di belakang lokasi kebakaran meluncur ke TKP. Baru saja beberapa detik menyiramkan air ke sumber api, mobil tersebut mendadak mati kehabisan solar. ”Kalau saja mobil PBK dari Pemkab Mura tidak habis solar mungkin api tidak menjalar cepat. 20 menit kemudian datang mobil PBK dari Kota Lubuklinggau,”cerita salah seorang warga di TKP kepada Linggau Pos, kemarin.
Lebih memalukan lagi, setelah salah seorang pejabat memberikan uang untuk membeli solar, mobil tersebut belum berfungsi secara maksimal. Mobil tersebut baru dapat difungsikan sekitar pukul 12.00 WIB setelah api bisa dikuasai empat mobil PBK Kota Lubuklinggau.
Atas kejadian tersebut wakil bupati Mura Mura Hj Ratnawati Ibnu Amin kepada Linggau Pos menyayangkan adanya kejadian itu. “Seharusnya mobil PBK stanby. Masak tidak ada bahan bakar, inilah mengapa saya selau ingatkan kepada pejabat untuk selalu memantau apa yang saja sifatnya dadakan. Ini buktinya,” tegas Wakil Bupati saat meninjau lokasi kebakaran.
Sementara Bupati Mura, H Ridwan Mukti ketika dimintai tanggapannya berjanji akan memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) manggil kepala SKPD yang membawahi unit PBK untuk menelusuri lebih jauh. Selanjutnya kepala SKPD tersebut akan diberikan teguran. ”Yang namanya mobil PBK itu harus stanby setiap saat, oleh karena itu nanti kami akan periksa protap-protapnya yang sudah dijalankan. Bila nanti ada kelalaian yang disengaja akan mendapat sanksi dari pemerintah,”tegas bupati. (09)





0 komentar