Image Hosting
Image Hosting



Budi Sulistiono dan Sugi
Paguyuban Pencinta Seni Jawa-Mura Menjelang Pemilukada
Seni Jawa yang Adiluhung Memberikan Suatu Tuntunan


Seniman di Kabupaten Musi Rawas (Mura) punya sikap menjelang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dihelat 5 Juni mendatang. Apa pandangan mereka? Berikut penuturan seniman dari Paguyuban Pencinta Seni Jawa-Mura.

Budi Santoso, Musi Rawas
ADA niat tulus diutarakan para seniman ini saat memberikan pernyataan sikap menjelang Pemilukada. Mereka adalah Sekretaris Paguyuban, Sugi (41) dan Bendahara Budi Sulistiono (40).


“Kami sebagai seniman muda Jawa berharap masyarakat tetap bersatu padu dan tetap menjaga kualitas. Jangan sampai kita terpecah belah pasca Pemilukada nanti,” kata Sugi ditemui di kediamannya, Kelurahan Amula Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Minggu (11/4). Mereka menginginkan masyarakat suku Jawa yang tinggal di Kabupaten Mura dapat tetap bersatu, karena tanpa persatuan tentu tidak akan tercapai tujuan seperti yang diharapkan.


Budi Sulistiono yang dikenal sebagai dalang ini meneruskan pada Pemilukada nanti diminta pengurus hingga anggota dapat memberikan hak suaranya dengan memilih figur yang dinilai tepat menurut hati mereka. Ditambahkan Sugi, pihaknya mengimbau seluruh pengurus kecamatan hingga kelurahan merapat ke pasangan MISI-AGUNG.


Mengapa? Karena, lanjut Sugi, MISI-AGUNG ini khususnya Agung ditilik dari silsilah keluarga berasal dari keluarga keturunan Jawa. “MISI-AGUNG membawa harapan bagi kita keturunan Jawa karena memerhatikan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Serta peduli dengan seni budaya tradisional,” papar Sugi menilai seni Jawa yang adiluhung membawa penonton mendapatkan tuntunan atas apa yang disaksikannya. “Kita ingin seni Jawa dilestarikan agar tetap dapat dinikmati anak cucu nantinya,” harap mereka kompak.


Saat ini pengurus Paguyuban Pencinta Seni Jawa-Mura ini tersebar di kecamatan dengan jumlah pengurus ada 12 kecamatan ditambah 17 pengurus di kelurahan kerap disebut simpul Jawa. Paguyuban ini sendiri berdiri sejak 2006 silam dan diketahui Hadi Carita bergerak dibidang seni dengan rutin melakukan pembinaan terhadap seniman Jawa. Paguyuban ini sendiri kerap mementaskan seni tradisional Jawa yang memang memikat mata penonton. Misalnya kuda kepang, wayang kulit, wayang orang, hingga ketoprak yang ditampilkan diacara yang berlangsung di desa-desa. (*)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget