Image Hosting
Image Hosting




foto M Yasin/Linggau Pos
RICUH : Kader HMI Cabang Lubuklinggau saling lempar kursi, Sabtu (3/4).



Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
LUBUKLINGGAU–Pelantikan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuklinggau periode 2009-2010 ricuh. Peristiwa tersebut terjadi di Ball Room Kemal Hotel Hakmaz Taba Kota Lubuklinggau, Sabtu (3/4) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pantauan koran ini di lapangan, kader HMI saling lempar kursi. Kontan saja tamu undangan sudah memenuhi tempat acara keluar meninggalkan ruangan. Kejadian itu terjadi karena beberapa pihak tidak puas atas hasil Musyawarah Cabang (Muscab) Januari 2010 lalu.

Akibat kejadian tersebut sejumlah kader HMI mengalami luka memar di wajah terkena lemparan kursi. Bahkan Julius Saputra terpaksa dilarikan ke RS Siti Aisyah Lubuklinggau, karena mengalami luka cukup serius di pipi kiri yang panjangnya sekitar 2 cm.

Selain Julius, salah seorang Pengurus Besar (PB) HMI, Agus Maryanto mengalami luka memar di pelipis kiri. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di Hotel Hakmaz Taba Lubuklinggau, tempat pelaksanaan pelantikan pengurus HMI Cabang Lubuklinggau menyebutkan, peristiwa tersebut bermula protes dari kelompok yang tidak puas dari hasil Muscab dan komposisi pengurus yang dinilai tidak mengakomodir sejumlah komisariat.

“Kejadian tersebut terjadi ketika sedang menunggu dimulainya acara pelantikan. Sebenarnya tamu undangan sudah datang memenuhi kursi tamu. Belum dimulainya acara pelantikan karena menunggu kehadiran Wakil Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe. Keributan bermula aksi penolakan personalia pengurus HMI yang dilakukan oleh tiga komisariat,” katanya.

Menurut Ketua Komisariat Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Musi Rawas (STMIK-MURA), Gunawan, ada tiga komisariat yang menolak personalia kepengurusan HMI periode 2009-2010. Komisariat dimaksud, adalah Komisariat STMIK Bina Nusatara Jaya, STMIK-MURA dan Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari (STAIS-BS). Sebab, Personalia kepengurusan HMI periode kali ini bersifat inkontitusional.

Berdasarkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HMI pasal 29 huruf B No.6 dinyatakan bahwa tidak dibenarkan menjadi personalia pengurus cabang HMI untuk periode ketiga kalinya, kecuali jabatan ketua umum (Ketum). Sedangkan pengangkatan Sekretaris Umum (Sekum) pada periode ini, didapati Sugeng yang sudah tiga periode menjabat sebagai pengurus HMI Cabang Lubuklinggau. Kondisi tersebut jelas pembangkangan terhadap AD/ARD HMI.

“Selain itu, Sugeng yang merupakan sekretaris HMI dinilai melanggar pasal 9 AD/ART HMI yang menyatakan bahwa pengurus HMI tidak dibenarkan merangkap jabatan pada organisasi lain. Kenyataannya, Sugeng merangkap sebagai anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Selain itu Sugeng dinilai lamban dalam menjalankan program-program HMI selama dua periode terakhir, yakni sebagai Kabid Hukum dan Kabid Lingkungan Hidup. Dengan demikian dia (Sugeng) seakan-akan tidak mempunyai konsep sama sekali untuk menjalankan amanah organisasi,” ungkapnya.

Gunawan menambahkan, melihat kenyataan tersebut maka tiga komisariat penuh meminta kepada PB HMI untuk mereview ulang terhadap kepengurusan HMI periode 2009-2010. “Kami tiga komisariat bersatu menyatakan keluar dari HMI Cabang Lubuklinggau,” tegasnya.

Pengurus PB HMI, Agus Maryanto mengatakan, kejadian tersebut merupakan hal biasa dalam berorganisasi. “Mengenai ketidakpuasan mereka bisa direview oleh PB HMI. Jadi maksud saya biarkanlah proses pelantikan berjalan. Namun nanti PB HMI akan mereview struktur kepengurusan tersebut,” jelasnya.

Sekretaris HMI Cabang Lubuklinggau, Sugeng membenarkan, dirinya anggota PPK Sumberharta, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Mengenai insiden tersebut merupakan dinamika dalam berorganisasi. Dan mengenai ada yang terluka akibat insiden kecil ini merupakan darah perjuangan. “Bisa saja hal semcam itu terjadi. Saya terpilih menjadi Sekum HMI Cabang Lubuklinggau sesuai dengan keputusan organisasi. Kalau pun dipersoalkan oleh kader HMI silakan mengajukan protes ke PB HMI. Semua keputusan ada di tangan PB HMI,” katanya.

Dirinya menjadi pengurus HMI berjuang untuk pengkaderan. “Bukan untuk kelompok atau perorangan,” pungkasnya.

Setelah beberapa pihak yang menolak pelantikan pergi meninggalkan tempat acara, panitia pelaksana acara pelantikan langsung memulai prosesi pelantikan. Padahal Wakil Walikota SN Prana Putra Sohe yang ditunggu-tunggu belum tiba di lokasi acara. Ketika pengucapan pelantikan dibacakan wakil walikota tiba di Ball Room Kemal. Walaupun sempat terjadi kericuhan prosesi pelantikan berlangsung lancar. Yang dilantik sebagai Ketum HMI Cabang Lubuklinggau, Iyan Prayoga, sedangkan Seketaris Sugeng.(02/MG-01)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget