FILM : Suasana pengumuman pemenang lomba resensi film nasional di Coffe Shop Hotel Dempo Permai Lubuklinggau, Sabtu (27/3) malam. Inzet : Arief Yeriansyah.
Lomba Resensi Film Nasional di Hotel Dempo Permai
Sudah dua tahun ini, manajemen Hotel Dempo Permai Lubuklinggau menggelar lomba resensi film nasional dalam rangka memeriahkan peringatan film Nasional, yang jatuh pada 30 Maret. Apa saja harapan dari panitia dengan mengadakan event spesial ini setiap tahun? Berikut laporannya.
Budi Santoso, Pasar Permiri
KAWASAN Kota Lubuklinggau Sabtu malam (27/3) sejak sore hari sudah mendung. Setelah bakda Magrib, air hujan pun membasahi kawasan kota berslogan Sebiduk Semare ini. Kendati demikian tak menghalangi manajemen Hotel Dempo Permai bersama dengan sponsor pendukung, Indosat, dan Odiva mengumumkan siapa saja para pemenang lomba resensi film.
Dimana peserta berjumlah 20 orang dari pelajar, mahasiswa, dan umum sudah menonton film “Merantau” sebagai bahan untuk resensi di Coffe Shop Hotel Dempo Permai, Kamis (25/3) lalu. Keesokkan harinya peserta menyaksikan kembali film pembanding “2012” di tempat yang sama guna membandingkan dengan film nasional tersebut, baik isi maupun kandungan ceritanya.
Para peserta juga sudah menyerahkan karya resensi kepada panitia untuk dinilai tiga dewan juri, yaitu Reza, Rudi, dan Mardiyah. Dan malam ini diumumkan nama-nama pemenang yang berhak membawa pulang untuk juara pertama seunit Handphone (Hp) dari para sponsor. Di ruangan Caffe Shop sudah dihias sedemikian rupa dengn susunan meja yang menarik. Di bagian depan sudah ada layar putih (Screen) berukuran sedang dan di kiri kanan ditempeli poster film yang menandakan bahwa di sana berlangsung kegiatan dengan tema film. Manager Hotel Dempo Permai Lubuklinggau, Arief Yeriansyah juga cukup sibuk menjelang pengumuman pemenang. Apalagi saat itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB hingga sebentar lagi diumumkan nama pemenang.
Saat ditanya wartawan koran ini seputar kegiatan tersebut, Arief, sapaan pria berusia 36 tahun silam menjelaskan bahwa latar belakang pihaknya mengadakan event yang sudah memasuki tahun kedua ini tak lain ingin memberikan alternatif hiburan yang bermutu dan mendidik bagi masyarakat. Pihaknya juga ingin menumbuhkan rasa kecintaan terhadap film Indonesia yang sekarang mutunya semakin baik.
“Kami ingin memberikan kesempatan pada generasi muda di Lubuklinggau dan Musi Rawas yang mencintai jurnalisme agar suatu saat muncul penulis atau kolumnis yang sukses. Besar harapan kami pemenang ini memang tulisannya berkualitas hingga masyarakat bisa menilai bahwa dari event semacam ini menelurkan bibit penulis yang handal,” papar suami Ami yang sudah dikaruniai dua anak ini.
Arief yang saat itu tampil rapi melanjutkan event semacam ini memang berbeda dari lomba yang biasanya diadakan di Lubuklinggau, malah dapat dikatakan istimewa. Karena pihaknya menggandeng Odiva yang dikenal sebagai tempat penyewaan (Rental) VCD dan DVD Original, ingin membuat berbeda dari biasanya. Kini lomba resensi memiliki sejumlah harapan yang besar untuk kemajuan perfilman Indonesia pada khususnya.
Sebab, Arief yang merupakan alumni Universitas Pasundan 1998 ini ingin lomba yang diadakan setiap tahun mengena di hati masyarakat. Apakah itu? Dijelaskan penggila segala jenis film, pihaknya ingin menampilkan sebuah festival film seperti Jiffest yang dapat merangkul lebih banyak lagi pengunjung juga mitra kerja atau sponsor. Tujuannya, tak lain ingin menampilkan film Indonesia dari masa ke masa dalam bentuk nonton bareng (Nobar),
“Insyaallah, rencana itu akan terealisasi pada 2011 mendatang. Kalau bisa kita ingin seperti itu dengan mengadakan festival khusus film Indonesia. Sehingga dari Lubuklinggau muncul festival film yang tak kalah meriahnya dengan festival film diadakan di Jakarta,” papar Arief menyebutkan obsesinya. Lelaki yang berulang tahun setiap 21 Juni ini juga berharap Pemkot Lubuklinggau maupun Pemkab Mura dapat merangkul para seniman dari berbagai profesi agar terbentuk wadah kreasi, misalnya, dengan memfasilitasi gedung yang representatif untuk pertunjukan teater, dan festival seni. Sehingga para seniman diberikan kesempatan tampil dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Sementara pengumuman nama-nama pemenang lomba resensi film dipandu Udin disaksikan para peserta mulai disampaikan dengan transparan. Berhasil menjadi juara pertama lomba resensi film adalah Yeni Yuliza yang mendapatkan seunit Hp dari Indosat, diikuti juara kedua Noviansyah yang memperoleh kipas angin, dan juara tiga Budianto menerima bingkisan menarik. Serta juara harapan direngkuh Heri Agus yang diberi bingkisan dari sponsor. Sebelum acara pengumuman diisi hiburan dengan menyanyikan lagu soundtrack film Indonesia populer oleh peserta dan undangan. Selamat untuk para pemenang.(*)
0 komentar