Image Hosting
Image Hosting





foto M Yasin/Linggau Pos
JAGA : Sejumlah petugas Sat Pol-PP Kota Lubuklinggau sedang berjaga-jaga di depan komplek pertokoan di Jalan Yos Sudarso, agar PKL tidak menggelar dagangannya di kawasan ini.



LUBUKLINGGAU–Pemkot Lubuklinggau betul-betul serius menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar pertigaan Jalan Kalimantan hingga Jalan Jendral Sudirman, atau simpang Ridan. Terbukti, pada hari libur nasional (Hari Raya Nyepi), Selasa (16/3), Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) tetap bertugas.
Puluhan Sat Pol-PP berjaga-jaga, sebagian diantara mereka tempak lalulalang di sekitar kawasan Jalan Jendral Sudirman dan Kalimantan. Hal itu dilakukan agar PKL tidak menggelar dagangan di atas trotoar jalan.

Berdasarkan pengamatan wartawan koran ini, sebulan terakhir kawasan itu steril dari PKL ketika dijaga petugas Sat Pol-PP. Akan tetapi jika Pol-PP meninggalkan kawasan itu para pedagang kembali menggelar dagangan. Bahkan terkesan seperti ada orang yang memberikan komando alis memberitahu petugas tidak ada lagi. Prilaku kucing-kucingan antara PKL dan Sat Pol-PP ini sebenarnya bukan hal baru. Karena pemandangan itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Kepala Kantor Sat Pol-PP Kota Lubuklinggau, Alha Warismi, membenarkan dirinya menugaskan Pol-PP berjaga di kawasan tersebut. “Walaupun hari libur Pol-PP tetap bertugas. Pol-PP tidak libur, mereka tugas 24 jam. Kecuali Minggu baru libur, akan tetapi tetap ada yang piket. Namun pada hari libur nasional tiga regu Sat-PP yang bertugas di pasar tetap standby,” jelasnya kepada Linggau Pos, Selasa (16/3).

Menurut Alha, panggilan akrab Alha Warismi, tidak gampang mengubah kebiasaan orang. Demikian juga soal penertiban PKL di Kota Lubuklinggau. “Mereka (PKL, red) selama ini sudah terbiasa berdagang di suatu tempat ketika diminta pindah atau ditertibkan pasti keberatan. Sebab mereka sudah terbiasa. Untuk itu sosialisasi harus terus dilakukan, artinya petugas jangan lengah. Ketika ada celah atau kelonggaran dari petugas mereka akan kembali berdagang di tempat semula. Disaat ada petugas mereka pindah. Namun saat petugas pergi mereka kembali lagi. Untuk itu kami akan terus berupaya menata kawasan pusat kota sehingga kesan semrawut dapat berkurang secara berangsur-angsur,” ungkapnya.

Disamping itu, lanjut Alha, tim gabungan Pemkot Lubuklinggau terus melakukan penertiban sekaligus sosialisasi kepada pedagang. Dia menambahkan, pihaknya melakukan penertibkan secara bertahap. Saat ini kami tertibkan dimulai dari simpang Jalan Kalimatan hingga ke simpang Ridan terus hingga ke simpang Jalan Panorama dekat Pasar Inpres Blok A. Disamping itu juga di kawasan Jalan Kalimatan. “Jika kawasan tersebut sudah tertata rapi akan dilanjutkan ke simpang stasiun,” terangnya.(02)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget