UTAMA

MUSI RAWAS-Bupati Musi Rawas (Mura), Ridwan Mukti menegaskan, saat ini Pemkab Mura sudah membentuk tim penyelesaian Suban IV. Upaya memperjuangan Suban IV ke pengadilan sudah bulat. Apabila masalah ini tidak selesai lewat meja perundingan, maka akan ditempuh jalur hukum dan Pemkab Mura siap mematuhi apapun keputusan hukum.
! – nextpage – >
“Apapun keputusan mengenai Suban IV nanti lewat jalur hukum akan kita terima, tetapi setelah ada keputusan tetap. Kita sangat menghormati hukum yang berlaku di negara yang kita cintai ini,“ tegas Bupati Riduan Mukti, kepada para wartawan di rumah dinas Bupati Mura, Sabtu (28/11).
Mantan Anggota DPR RI itu menegaskan, Suban IV ini merupakan pendapatan asli utama Kabupaten Mura, dan menjadi sumber ekonomi untuk pemekaran kabupaten baru, yaitu Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). “Dari Suban IV inilah sumber ekonomi untuk pemekaran Kabupaten Muratara nanti. Untuk itu Suban IV mesti dipertahankan dari sekarang,” katanya. Bisa jadi pernyataan Bupati Riduan Mukti ini ada benarnya, karena informasinya satu sumur gas itu menghasilkan Rp 40 miliar per tahun.
Bupati Ridwan Mukti juga menyayangkan sikap Alex Noerdin, selaku Gubernur Provinsi Sumsel yang dinilai tidak adil. Apalagi saat rapat di Jakarta, Kamis (26/11) lalu. Akibat sikap Gubernur Alex Noerdin menurutnya tidak adil dan bijaksana tadi, dia (Bupati Riduan Mukti) Walk Out (WO) dari ruangan pertemuan. “Dalam birokrasi sebenarnya bupati tidak kenal dengan namanya WO. Tapi saya lihat dalam rapat itu tidak ada lagi sinyal keadilan, dan kalau jeli sebenarnya ini juga sinyal dari seorang politisi, yang artinya saya tidak ragu lagi membentuk provinsi baru,” ujar Riduan Mukti, dihadapan pejabat Pemkab Mura dan insan pers.
Ridwan Mukti secara pribadi mengakui, bahwa tidak ada masalah antara dirinya dengan gubernur Sumsel, begitu juga dengan Bupati Muba, Fahri. “Hanya saja sekarang ada masalah berkaitan dengan Suban IV. Sebenarnya persoalan ini dapat dihindari agar tidak menjadi rumit,” tegas bupati. (06)