Image Hosting
Image Hosting

Warga Pendingan Terancam Kelaparan

Senin, 04 Januari 2010


*Puluhan Rumah Terendam
*Aktivitas Lumpuh Total

MUARA LAKITAN-Sejak akhir 2009 hingga saat ini, air terus merendam sejumlah desa di wilayah Kecamatan Muara Lakitan. Kondisi paling parah terjadi di Desa Pendingan, Semangus dan Sungai Pinang. Khusus di Desa Pendingan, banjir telah menenggelamkan sedikitnya 40 unit rumah warga sedangkan di Semangus 60 unit rumah.
Kades Pendingan, Al Husen kepada Linggau Pos, Minggu (3/1) menjelaskan, banjir mulai melanda desanya sejak akhir Desember 2009 lalu hingga saat ini. “Puluhan rumah terendam. Aktivitas perekonomian warga lumpuh total. Masyarakat terancam kelaparan dan mulai terserang penyakit gatal-gatal,” jelasnya.
Lebih mengenaskan lagi tanaman padi milik petani dipastikan gagal tumbuh. Demikian pula sayur-sayuran akan mati semua. Padahal, 75 persen penduduk Trans Pendingan bermata pencarian sebagai petani sayur.
Selain itu, masyarakat juga was-was dengan jaringan listrik di desa tersebut. Akibat air yang terus meluap, memungkinkan tiang listrik roboh sehingga bisa menimpa warga.
“Walaupun belum dialiri arus listrik, namun sangat disayangkan kalau kabelnya putus lalu hanyut dibawa arus air,” ujarnya.
Untuk itu dia berharap kepada pihak terkait dalam hal ini PLN atau Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Rawas agar segera melakukan langkah-langkah, paling tidak memindahkan tiang-tiang listrik ketempat yang lebih aman.
Kepada Dinas Sosial, Al Husen juga berharap segera menyalurkan bantuan berupa sembako, karena kondisi warga mulai mengalami kelaparan. Demikian pula Dinas Kesehatan, diminta melakukan tanggap darurat, mengingat masyarakat sudah ada yang terserang penyakit gatal-gatal dan Muntaber.
Ditanya soal kerugian, Al Husen belum bisa merinci lebih jauh mengingat belum dilakukan inventarisir.
Yang jelas, lanjutnya, areal pertanian warga terendam, dan binatang ternak banyak yang hanyut terbawa arus.
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas Dapil III dari Fraksi PDI Perjuangan, Aliudin, saat dimintai tanggapannya membenarkan sebagian desa di wilayah Kecamatan Muara Lakitan dilanda banjir.
Untuk itu dia mendesak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan segera turun ke lokasi melihat dari dekat kondisi masyarakat di sana.
“Saya meminta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan segera mengambil langkah cepat. Selain terancam kelaparan, warga juga mulai terserang beberapa penyakit mulai dari muntaber, gatal-gatal dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Apa tanggapan Dinas Sosial? Kadis Sosial, Hj Maimunah ketika dikonfirmasi mengatakan, mengenai bantuan bencana alam pihaknya masih menunggu permintaan dari pihak kecamatan. Karena banjir tahunan seperti ini memang sering dialami masyarakat, terutama warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai Musi, sungai Rawas dan sungai Lakitan.
Menurut dia, dari laporan beberapa kepala desa, diantaranya Desa Mandi Angin, Bumi Makmur I dan Bumi Makmur II, Kelurahan Bingin Teluk, Desa Pauh dan Pauh I, ketinggian air telah mencapai 20 hingga 60 cm.
“Daerah rendaman akibat luapan sungai Rawas terjadi di Translok Pauh dengan ketingian air mencapai satu meter lebih. Namun sampai saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa,” tegasnya, Minggu(3/1).
Dilanjutkannya, kejadian cukup parah juga terjadi di Desa Belani, dimana air merendam puluhan rumah. Tapi airnya sudah mulai surut.
Kasubbag Pemberitaan, Bagian Humas Setda Musi Rawas, Hendri Reza Fahlevi menambahkan, setiap laporan yang masuk ke pihaknya, langsung disampaikan kepada Dinas Sosial agar secepatnya ditanggulangi.(03/11)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget