Image Hosting
Image Hosting

*Sulit Pantau Penunggak Angsuran
LUBUKLINGGAU
-Terhitung 2002 hingga 2007, puluhan koperasi di Kota Lubuklinggau mendapatkan kucuran dana segar dari pemerintah pusat. Hanya saja dari koperasi penerima bantuan tersebut diduga masih ada yang menunggak angsuran.
Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pengelolaan Pasar (DKUMKMPP), Fajarudin didampingi Kabid Fasilitasi Pembiayaan, Irwan Suriyadi saat dikonfirmasi tidak menampik kabar itu.
“Mungkin saja masih ada yang menunggak karena kami sendiri tidak memiliki data. Memang, sejak beberapa tahun terakhir, pihak perbankan tempat koperasi mengangsur pinjaman tidak lagi menyampaikan data tembusan kepada DKUMKMPP. Demikian pula koperasi peminjam, tak lagi memberikan laporan kepada kami. Walaupun diakui, ada koperasi yang aktif melaporkan angsurannya tapi hanya sebagian,” jelas Fajarudin yang juga menjabat Plt Kakan Kesbangpol dan Linmas Kota Lubuklinggau itu.
Berbeda dengan beberapa tahun lalu, bank yang ditunjuk tempat koperasi menyetor angsuran rutin memberikan laporan bulanan. Sehingga pihaknya tahu ada berapa koperasi yang menunggak angsuran dan mengetahui data secara real berapa hutang koperasi kepada pemerintah pusat.
Dia menambahkan, untuk itu dalam waktu dekat mereka akan berkoordinasi dengan pihak perbankan. “Kami berharap bank bisa menyampaikan tembusan kepada kami terkait angsuran dana bergulir koperasi,” imbuhnya.
Ditambahkan Irwan Suriyadi, adapun koperasi yang mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat terhitung 2002-2007 ada 29 unit. Pada 2002 ada lima koperasi mendapatkan bantuan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni Koperasi Serba Usaha (KSU) Tanjung, KSU Bina Persatuan, Makmur, Sepakat dan KSU Saka. Kemudian di tahun yang sama satu koperasi memperoleh bantuan Modal Awal Padanan (MAP) yakni BMT An Nur serta Bantuan Layanan Pengembangan Bisnis (BDS), yakni Koperasi Yayasan Al Furqon.
Selanjutnya 2003, ada empat koperasi penerima bantuan BBM masing-masing KSU Bina Arta Madiri, Bumi Indah, Kopkarindo dan KSU Anusa. Lalu, dua koperasi mendapat bantuan MAP, yakni KSU Mekar Jaya dan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Furqon. Kemudian dua koperasi dapat bantuan BDS (SSU dan Kopontren Al Furqon)
Disamping itu, pada 2003, ada bantuan bibit itik Tegal untuk satu Koperasi Petani (Kopten) Rejo Lestari. Selanjutnya pada tahun yang sama ada juga bantuan disebut Waserda kepada KSP Lestari dan UKM Budi. KSP Lestari dapat bantuan Agri Bisnis dan KSU Mesa Hepa bantuan bibit sapi.
Kemudian 2006, ada dua koperasi dapat bantuan Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) yakni KSP Jaya Bersama dan KSU Alta Jaya. Bantuan P2WUB Kopwan Raflesia. Bantuan Ekonomi Pondok Kopontren Al-Ikhlas. 2007 empat koperasi dapat P3KUM diantaranya KSU Pilar, Karya Nyata, Mitra Usaha dan KSU Karya Mandiri. Satu koperasi dapat bantuan budidaya karet yakni Kopkarindo. Dan Kopwan Eldelueis dapat bantuan Perkasa. Selain 29 koperasi tadi ada 46 UKM mendapatkan dana pengutan modal PKM pada 2003.
“Hanya saja saya tidak tahu pinjaman dana bergilir tersebut sudah lunas atau belum. Akan tetapi dana dari pemerintah pusat mengalir ke koperasi ada yang harus dikembalikan, dan ada pula yang sifatnya hibah. Artinya, tidak dikembalikan kepada pemerintah. Namun saya lupa koperasi yang mana mendapatkan dana hibah dimaksud,” pungkasnya.(02)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget