Image Hosting
Image Hosting


SUMBER HARTA-Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Terawas terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pembakaran rumah pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Madang, Kecamatan Sumber Harta, Renika Asnaini. Namun hingga Sabtu (28/11), identitas para pelaku masih misteri.
Hal itu diakui Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kapolsek Terawas AKP Armansyah kepada Linggau Pos, melalui Handphone (Hp), kemarin.
Dikatakan Kapolsek, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan menghimpun informasi masyarakat terkait kasus pembakaran rumah Pjs kades tersebut. Tapi tak satupun keterangan saksi yang mengarah kepada nama pelaku pembakaran. “Identitas pelaku masih misteri karena informasi dari masyarakat masih katanya-katanya,” ungkap Kapolsek.
Ada tiga saksi yang telah diperiksa polisi, diantaranya mantan Kades Madang, Latif Akil dan korban Renika Asnaini. Untuk itu dia berharap kepada masyarakat supaya memberikan informasi yang valid sehingga petugas segera mengungkap kasus pembakaran rumah tersebut. Tanpa bantuan dan dukungan masyarakat maka polisi sulit menangkap pelakunya.
“Kami berharap masyarakat segera melapor ke Polsek Terawas, jika mengetahui orang yang dicurigai terlibat pembakaran rumah kades Madang,” imbuhnya.
Disinggung tersangka yang diamankan beberapa waktu lalu, Kapolsek mengaku tersangka Awaludin yang ditangkap belum terbukti keterlibatannya dengan kasus pembakaran rumah kades. Namun dia tetap ditahan karena tersandung kasus lain. “Sekali lagi, kami masih melakukan penyelidikan dan akan memberikan tindakan tegas para pelaku pembakaran rumah kades Madang,” janjinya.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pembakaran rumah kades Madang terjadi Sabtu malam (14/11) sekitar pukul 23.30 WIB. Menurut pengakuan Reni sapaan Renika Asnaini, sesaat sebelum kebakaran terjadi, dirinya sempat mendengar suara air yang ditumpahkan ke lantai. Namun seperti biasa, setelah mematikan mesin genset dan televisi, gadis yang baru tiga bulan dipercaya menjabat Pjs kades Madang ini beristirahat dalam kamar sembari main handphone.
“Saya biasa tidur agak larut. Saat kejadian saya berada di kamar yang sengaja dikunci, dan saya pun sedang SMS ke teman. Tiba-tiba terdengar suara seperti gerakan kucing dan gemericik air. Waktu itu saya tidak curiga, sehingga kembali SMS-an dengan teman,” cerita Reni putri sulung pasangan Holidin (alm) dan Paini.
Tidak lama kemudian, lanjut Reni, yang tinggal bersama ibu dan adiknya Layendri (15), dia merasakan hawa panas dan bau menyengat. Dalam suasana kalut dan panik dari dalam kamar mereka melihat jilatan api yang membumbung dibagian dalam atas ruangan tamu. Sontak, Reni keluar kamar untuk memastikan apa sesungguhnya terjadi.
“Begitu keluar kamar, saya melihat api sudah membakar dua motor, dua set kursi dan benda-benda yang berada di ruang tamu. Lantas, saya bersama ibu dan adik berusaha menyelamatkan diri dan memanggil tetangga untuk meminta bantuan. Saat pertama kali melihat keluar, tepat di depan pintu masuk terlihat gumpalan api di atas cairan yang diperkirakan bensin bercampur solar,” jelas Reni terlihat sedih mengenang peristiwa yang menimpanya.
Akibat perbuatan orang tidak dikenal (OTD), korban menderita kerugian 1 unit motor bebek Viar tahun produksi 2004 terbakar hingga tinggal rangka, 1 unit motor Matic Yamaha Mio baru dibelinya lima hari lalu terbakar sebagian jok sisi kanan bagian belakang dan knalpot, 2 unit kursi sudut, 1 unit mesin tik inventaris desa, dokumen desa, kasur dan bantal. Sedangkan kondisi rumah, pintu utama jebol, 6 unit jendela kaca pecah berantakan, lantai dan dinding pecah-pecah. Karena jarak antara lantai dengan bagian atap relatif rendah dan tanpa flapon, hingga kayu serta genteng terlihat hangus terbakar. (10)

Image and video hosting by TinyPic

    ShoutMix chat widget